Al-Muhtada.org – Setiap orang pasti merasa bahwa dirinya bukanlah manusia suci tanpa dosa. Karena sejatinya manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Bahkan nabi sekali pun pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya.
Contohnya, saat masih di surga, nabi Adam memakan buah khuldi yang mana buah itu dilarang Allah untuk dimakan. Namun, karena permintaan istrinya, Hawa, yang sudah terkena hasutan/godaan iblis maka nabi Adam melanggar perintah Alla tersebut lalu diturunkanlah mereka dari surga ke bumi. Menyikapi hal tersebut nabi Adam memohon amun dan beristighfar kepada Allah swt.
Ada berbagai cara untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa yang telah diperbuat, yaitu bertaubat dengan tidak mengulanginya lagi dan juga beristighfar. Istighfar dapat dijadikan sebagai sarana pelebur dosa, kesalahan, kemaksiatan, bahkan penolong Ketika sedang kesusahan.
Dalam islam, istighfar sangat penting untuk dilakukan. Berikut istighfar yang dilakukan oleh beberapa nabi Allah.
- Istighfar nabi Yunus
Nabi Yunus mendapat adzab dari Allah berupa ditelan oleh ikan paus setelah ia lari dari tanggung jawabnya karena merasa kecewa dalam mendakwahi tempat dakwahnya, Ninawa. Selama di dalam perut ikan tersebut, nabi Yunus beristighfar memohon ampun kepada Allah dengan membaca doa;
لااله الّا انت سبحانك انّي كنت من الظّالمين
Artinya: Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.
Istighfar nabi Yunus tertulis dalam Al- qur’an surat Al-Anbiya ayat 87.
Nabi Yunus mengucapkan doa ini setelah ia dikeluarkan dari perut ikan paus dan sebelum ia keluar dari laut. Doa ini menunjukkan kesadaran atas kesalahannya dan keinginannya untuk bertaubat dan mohon ampunan kepada Allah.
- Istighfar nabi Adam
Nabi Adam beristighfar sebagai ungkapan penyesalan dan permohonan ampun kepada Allah setelah ia dan istrinya, Siti Hawa, melanggar larangan Allah dengan memakan buah dari pohon terlarang di surga. Peristiwa ini dijelaskan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surat Al-A’raf ayat 23 yang berbunyi;
ربّنا ظلمنا أنفسنا وان لّم تغفرلنا وترحمنا بنكوننّ من الخسرينن
Artinya: Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.
- Istighfar nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah untuk menyadarkan orang tua dan orang-orang di kampungnya yang terjerumus dalam kesesatan, yaitu menyembah berhala. Ia memohon ampunan kepada Allah untuk dirinya, kedua orang tuanya, dan para mukmin pada hari kiamat.
Istighfar nabi Ibrahim tertulis dalam Al- qur’an surat Ibrahim ayat 41 yang berbunyi.
ربّنا غفرلي ولوّلديّ وللمؤمنين يوم يقون الحساب
Artinya: Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku serta semua orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).
Dari sini kita melihat bahwasanya manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Untuk melebur kesalahan tersebut yang dapat dilakukan yaitu dengan memohon ampunan kepada Allah, bertaubat, berdoa dan beristighfar. [Alya Rosadiana]