Banyak Orang yang Tidak Tahu, Inilah Keistimewaan Bagi Muazin di Akhirat

keistimewaan seorang muazin di akhirat
Gambar ilustrasi keistimewaan seorang muazin di akhirat (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Azan merupakan penanda datangnya waktu shalat fardhu serta seruan bagi umat Islam untuk menunaikan shalat secara berjamaah.

Dalam Islam, orang yang mengumandangkan azan disebut muazin. Muazin pertama dalam perjalanan penegakan agama Islam di muka bumi adalah Bilal bin Rabah.

Bilal dianggap memiliki suara yang lantang dan merdu sehingga Rasulullah Shollallahu ‘alahi Wa Sallam mendapuknya sebagai muazin kala itu.

Oleh sebab itu, seorang muazin diutamakan memiliki suara yang nyaring dan merdu agar setiap lafaz dalam azan sampai ke telinga umat Islam dengan hati yang gembira.

Siapa sangka, ternyata muazin memiliki keutamaan dan kedudukan yang luar biasa di akhirat kelak. Cukup banyak hadits yang menerangkan mengenai hal tersebut.

Bahkan dalam Kitab Lubabul Hadits yang ditulis oleh Syekh Jalaluddin As-Suyuthi, terdapat satu bab khusus yang menjelaskan tentang keutamaan azan dan juga muazin.

Salah satu hadits diantaranya, yaitu sebagai berikut:

ثَلاَثَةٌ يَعْصِمُهُمُ اللّٓهُ تَعَالٰى مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ: اَلشَّهِيْدُ وَالْمُؤَذِّنُ وَالْمُتَوَفّٰىى يَوْمَ الٰجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ

Artinya: “Tiga golongan yang dijaga oleh Allah SWT dari siksa kubur, yaitu orang yang mati syahid, muazin, serta orang yang wafat di hari Jumat dan malam Jumat.”

Dari hadits tersebut, muazin diberi keistimewaan di akhirat kelak, yaitu dihindarkan dari siksa kubur yang terkenal amat pedih dan mengerikan.

Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shollallahu ‘alahi Wa Sallam bersabda:

Baca Juga:  Jangan Jadi Anak Muda yang Biasa-Biasa Saja. Yuk Usahakan dengan Terapkan Langkah Ini!

مَنْ أَذَّنَ خَمْسَ صَلَوَاتٍ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa yang mengumandangkan azan saat shalat lima waktu (fardhu) karena iman dan mengharapkan rida Allah SWT, maka diampuni atas dosa-dosanya yang telah berlalu.”

Selain diselamatkan dari pedihnya siksa kubur, muazin juga akan mendapatkan keutamaan lainnya, yaitu memperoleh maghfirah Allah SWT atas dosa-dosanya, dalam hal ini adalah dosa-dosa kecil.

Jika merujuk pada hadits yang terakhir, maka terdapat satu syarat khusus agar muazin tetap mendapatkan beberapa keutamaan yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu niat ikhlas karena Allah SWT.

Oleh karena itu, muazin dilarang untuk mengharapkan balasan dan imbalan dalam bentuk apa pun atas pengabdiannya tersebut, seperti halnya upah.

Adapun jika niat sedari awal mengumandangkan azan adalah untuk memperoleh upah, maka cukuplah upah tersebut menjadi balasannya di dunia dan tidaklah berhak baginya atas beberapa keutamaan tadi.

Wallahu a’lam bis shawab.[] Mohammad Khollaqul Alim

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post