Almuhtada.org – Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari jutaan masyarakat di seluruh dunia.
Meski olahraga ini identik dengan penggemar laki-laki, tetapi tidak sedikit pula perempuan yang turut menggemarinya.
Meskipun permainan sepak bola bukan olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana halnya memanah, berenang dan berkuda.
Tetapi, Rasulullah SAW tetap mendorong umatnya untuk menjaga kebugaran fisik dengan berbagai aktivitas, termasuk olahraga sepak bola.
Ada banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran dari sebuah permainan sepak bola. Sebagai salah satu cabang olahraga permainanan sepak bola merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Selain itu, dalam sebuah pertandingan sepak bola, terdapat aspek kerjasama dan timbal balik yang sangat penting.
Tim yang berhasil adalah tim yang mampu bekerja sama secara harmonis, menghargai peran masing-masing, dan bersatu untuk mencapai tujuan bersama.
Seperti halnya kiper yang bertugas menjaga gawang, striker berusaha mencetak gol, bek menjaga pertahanan, dan playmaker mengatur ritme permainan.
Semua orang harus memposisikan diri sesuai dengan skill dan ilmu yang dimiliki, tanpa mengejar kepuasan pribadi dan merasa menjadi paling berperan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam tentang pentingnya ukhuwah (persaudaraan) dan kerjasama antar sesama manusia.
Tidak hanya itu, permainan sepak bola juga mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan keteguhan hati. Seorang pemain sepak bola harus siap menghadapi tantangan, kegagalan, dan hambatan dalam pertandingan.
Hal ini mengingatkan umat Islam untuk tetap teguh dalam menghadapi cobaan hidup, dan selalu berusaha untuk bangkit kembali meskipun mengalami kegagalan.
Namun demikian, seperti halnya dengan segala hal lainnya, mencintai sepak bola juga harus memiliki batasan dan tidak boleh melampaui garis yang ditetapkan oleh agama.
Islam mengajarkan tentang pentingnya menjaga waktu, uang, dan pikiran agar tidak terlalu terfokus pada hal-hal duniawi semata, termasuk olahraga.
Perlu diwaspadai, seringkali pertandingan sepak bola dijadikan sebagai objek judi. Allah sangat melarang perbuatan judi dan hukumnya adalah haram.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90).
Kemudian, seperti bermain sepak bola, jika kita main-main, kita akan kalah. Begitu pula dalam permainan hidup ini, jika kita tidak menjalankannya dengan benar, kita akan kalah dalam berbagai aspek kehidupan.
Oleh karena itu dalam menjalani hidup, kita harus selalu serius dan menyiapkan diri untuk kehidupan dunia yang terus lebih baik dan akhirat sebagai tujuan akhirnya.
Dengan demikian, bermain sepak bola atau menikmati pertandingan sepak bola bukanlah hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Bahkan, jika dimaknai dengan benar, permainan ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah, melatih keteguhan hati untuk tidak mudah emosi, dan menjaga kesehatan tubuh, yang semuanya sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. [] Tia Rosalita
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah