Sifat Pelit Kok Dipertahanin? Yang Bener Aja, Rugi Dong

Sifat Pelit yang Wajib Ditinggalkan
Gambar Ilustrasi Sifat Pelit yang Wajib Ditinggalkan (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Manusia memiliki banyak sifat. Ada sifat tercela dan sifat terpuji. Salah satu dari sifat tercela manusia yang paling umum adalah pelit. Pelit adalah sifat manusia yang tidak mau berbagi apa yang dimiliki kepada orang lain.

Sifat pelit ini tidak hanya berhubungan dengan harta benda tetapi juga bisa berupa pelit dalam hal berbagi ilmu kepada orang lain, tidak mau membantu orang lain, dan lain lain.

Pelit juga tidak terpacu pada orang lain saja, manusia terkadang juga memiliki sifat pelit terhadap dirinya sendiri.

Dalam al-Qur’an dijelaskan dalam Surat An-Nisa’ Ayat 37 berikut:

ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا

Artinya: (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.

Selain itu dijelaskan juga dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 180:

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya:

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Ali Imran :180)

Baca Juga:  Taqwa Sebagai Kunci Kebahagiaan Dunia Dan Akhirat

Dari firman Allah diatas kita tau bahwa Allah tidak menyukai orang orang yang kikir kepada manusia lainnya atau bahkan menyuruh orang lain untuk berbuat kikir.

Rasulullah Saw juga memberikan sabdanya perihal sifat pelit yaitu:

لَايَدْخُلُ الْجَنَّةَ خُبُّ وَلَا يَخِيْلُ وَلَا سَيِّءُ الْمَلَكَةِ

Artinya: “Tidak masuk surga penipu, si bakhil dan si jahat pengurusan terhadap tanggungan”. (HR Tirmidzi)

Sifat kikir juga disebutkan dalam hadist Tirmidzi yang berbunyi:

Tidaklah habis-habisnya Allah menambahkan kebaikan bagi hamba-Nya yang memberikan sedekah. Allah menolong orang yang memberikan sedekah dan memberikan rizki. Dan barangsiapa yang menahan diri dari memberikan sedekah, maka Allah akan menahan rizki darinya.” (HR. Muslim)

Rugi sekali orang yang masih memiliki sifat pelit itu. Ingatlah bahwa segala sesuatu milik Allah. Sebagaimana firman Allah Q.S Ali Imron : 109

“Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan”.

Ingat juga bahwa jika kita semakin kita bersyukur, Allah akan menambah kenikmatan kita. sebagaimana firman Allah Q.S An Naml ayat 40:

Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.

Perbanyak berdoalah kepada Allah, supaya kita bisa terhindar dari sifat pelit, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:

Baca Juga:  Inside the Mind, There is Something Amazing

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)

Demikianlah artikel tentang sifat pelit, semoga Allah selalu menjaga kita sifat tersebut. [] Tia Rosalita

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post