Larangan Memaksa Orang Sakit untuk Makan

Orang Sakit yang Dipaksa Makan
Gambar Ilustrasi Orang Sakit yang Dipaksa Makan (Pinterest - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Saat seseorang tengah mengalami sakit, biasanya mereka merasa tidak nyaman dan bahkan kehilangan selera makan.

Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan rasa makanan menjadi pahit atau hilangnya nafsu makan secara keseluruhan.

Rasulullah SAW memberikan nasihat terkait situasi ini. Beliau menyarankan agar kita tidak memaksa orang yang sedang sakit untuk makan atau minum.

Dalam sabdanya, Rasulullah menyampaikan, “Hindarilah memaksa orang yang sedang sakit di antara kalian untuk makan dan minum, karena pemberi rezeki sejati adalah Allah” (HR. Ibnu Majah).

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ يُونُسَ بْنِ بُكَيْرٍ عَنْ مُوسَى بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْرِهُوا مَرْضَاكُمْ عَلَى الطَّعَامِ فَإِنَّ اللَّهَ يُطْعِمُهُمْ وَيَسْقِيهِمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ

Telah mengabarkan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Bakr bin Yunus dari Musa bin ‘Ali, yang meriwayatkan dari ayahnya, yaitu Uqbah bin Amir Al Juhani.

Ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyampaikan, “Hindarilah memaksa orang yang sedang sakit di antara kalian untuk makan, karena Allah yang akan memberikan makanan dan minuman kepada mereka.”

Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan makanan kepada orang yang sedang sakit dalam jumlah yang terbatas. Penentuan jumlah makanan ini juga sebaiknya disesuaikan dengan selera dan keinginan orang yang sedang mengalami sakit.

Baca Juga:  Menelisik Makna Tersirat dibalik Gemerlap Bintang Akan Kenikmatan Sementara Kehidupan di Dunia

Selain itu, pernyataan Rasulullah mengenai Allah yang memberi makanan dan minuman kepada mereka tidak berarti bahwa Allah secara langsung menurunkan makanan dan minuman kepada orang yang sakit untuk dikonsumsi.

Makna dari pernyataan “Allah memberinya makan dan minum” bukanlah secara harfiah memberikan bahan makanan dan minuman. Sebaliknya, Allah memberikan kesabaran dan kekuatan untuk menghadapi perasaan lapar dan haus.

Syekh Muhammad Abdurrahman Al-Mubarakfuri Rahimahullah menyebutkan,

أي يمدهم بما يقع موقع الطعام والشراب, ويرزقهم صبراً على ألم الجوع والعطش, فإن الحياة والقوة من الله حقيقة لا من الطعام ولا الشراب ولا من جهة الصحة.

Dengan kata lain, Allah memberikan kekuatan yang dapat menggantikan kebutuhan akan makanan dan minuman. Allah memberikan rezeki berupa kesabaran dalam menghadapi rasa lapar dan haus yang sulit.

Sebenarnya, kehidupan dan kekuatan berasal dari Allah secara hakiki, bukan semata-mata dari asupan makanan, minuman, atau keadaan kesehatan.” (Tuhfatul Ahwadzi, 6: 162)

Ternyata, hal ini merupakan suatu rahasia Ilahi yang baru berhasil diungkap oleh pengetahuan ilmiah modern, yaitu bahwa orang yang sakit memperoleh energi dari sumber-sumber internal dalam tubuhnya selama mengalami sakit. [] Eri Marsa Dwi S

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post