Perkembangan Teknologi dalam Perspektif Islam Masa Kini

Penggunaan proyektor dalam pendidikan merupakan salah satu pemanfaatan teknologi di masa kini(pinterest.com – almuhada.org)

almuhtada.org – Dalam masyarakat Islam, ilmu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, karena sumber ilmu yang hakiki adalah Allah SWT. Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang derajatnya paling tinggi, karena diberi daya berfikir yang menjadi cikal bakal teori-teori ilmiah dan teknologi. Dalam perspektif islam, pengembangan teknologi untuk masyarakat dapat dikaitkan dengan konsep sakhkhara, yaitu penundukan dunia seisinya atau apa yang ada di langit dan di bumi oleh Allah SWT untuk dimanfaatkan manusia secara bertanggung jawab, seperti firman Allah :

“Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizinnya dan supaya kamu dapat mencari karunianya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.”(QS. Al-Jatsiyah : 12)

Dengan perspektif ini, maka teknologi bukan hal yang sejajar dengan islam, melainkan teknologi merupakan alat melalui kekuasaan Allah SWT dan alam seisinya ditundukkan untuk manusia, sedangkan islam adalah sistem gagasan yang mendasari dalam pengembangan teknologi. Penerapan teknologi dalam kegiatan sehari-hari merupakan bagian dari cara islam membentuk dunia dan upaya menghadirkan islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, mentransformasikan islam dalam kehidupan nyata masyarakat.

Al- Quran sebagai sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan tampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan hampir semua ilmu pengetahuan yang muncul di permukaan saat ini telah termuat di dalam kitab suci Al-quran, walaupun tidak dijelaskan secara rinci. Al-quran menantang manusia untuk menggunakan akal pikirannya seoptimal mungkin. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda :

Baca Juga:  Inside the Mind, There is Something Amazing

“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap musilm dan orang yang meletakkan ilmu pada selain ahlinya bagaikan menggantungkan permata dan emas pada babi hutan.”

Hadis tersebut merupakan dalil yang sangat lumrah sekali kita dengar. Dimana hadis tersebut mengandung perintah (kewajiban) terhadap muslim untuk mencari ilmu.

Pandangan islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dalam bidang apapun, termasuk sains dan teknologi. Integrasi sains dengan islam dapat dilihat dari banyaknya rumusan fiqih kontemporer, seperti yangng dilakukan Bathsul Masail di organisasi Nahdlatul Ulama atau dalam aktivitas Majlis Tarjih dan Tajdid di organisasi Muhammadiyah. Dua dewan ulama itu telah menghadirkan banyak karya fiqih di luar ibadah madhah yang telah ditentukan syarat dan rukunnya. Masyarakat masa kini telah berhasil mengembangkan sains dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya, namun di sisi lain sains dan teknologi canggih tersebut tidak mampu menumbuhkan akhlak yang mulia. Untuk itu, munculnya gagasan tentang islamisasi sains dan teknologi. Tujuan gagasan tersebut adalah agar sains dan teknologi dapat membawa kesejahteraan bagi umat manusia.

Dengan demikian integrasi Al-quran dan teknologi atau ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat memiliki dua misi penting, yakni pembinaan moral spiritual dan daya intelektual. Mensinergikan antara Al-quran sebagai pedoman umat islam dengan sains merupakan suatu kewajiban, karena Al-quran sendiri merupakan sumber pengetahuan yang mencakup seluruh aspek kehidupan dengan ditambah ilmu pengetahuan teknologi yang saat ini berkembang pesat, bukan suatu hal yang mustahil jika nantinya akan hadir generasi pemikir yang memiliki spiritualitas tinggi dibanding dengan masa lalu. []Muhammad Farah Maftuch

Baca Juga:  Menembus dimensi? Telisik lebih dalam Perjalanan Isra Mi'raj dan Kaitannya dengan Realitas Lain dalam Sains

Related Posts

Latest Post