Filosofi Galon: Belajar Menghargai Proses, Menumbuhkan Kesabaran

Galon dapat memberikan kita pelajaran hidup yang berharga. (pexels.com – almuhtada.org)

Almuhtada.org – Tahukah kamu bahwa sebuah galon, wadah menampung air yang kita jumpai sehari-hari ternyata dapat mengajarkan kita pelajaran berharga?

Pernahkah kalian merasa mendapatkan pelajaran atau hikmah dari suatu hal yang mungkin dianggap sederhana? Jika iya, penulis juga merasakan hal yang sama. Belajar merupakan pekerjaan seumur hidup, belajar dimana saja dan belajar dari apa saja.

Sebagian dari kita mungkin tidak lepas dengan yang namanya galon, wadah untuk menampung air.

Biasanya diisi air minum yang kita konsumsi setiap hari atau juga bisa diisi air tawar biasa.

Sama halnya dengan penulis, setiap hari berinteraksi dengan galon untuk mengambil air minum sebagai kebutuhan hidup yang harus terpenuhi.

Penulis merasa terinsprasi dari galon-galon tersebut.

Latar Belakang Filosofi Galon

Air galon yang setiap hari diambil dari galon adalah role model dalam filosofi galon ini.

Setiap kali air minum yang dituangkan dari galon besar ke sebuah botol minum, penulis merasakan sebuah getaran yang sangat memotivasi diri penulis.

Berawal dari penulis yang ketika mengisi botol minum dengan air dari galon, airnya selalu tumpah-tumpah karena dirasa lamban sehingga produktivitas menjadi kurang efektif serta terlalu lama menghabiskan waktu untuk mengisi botol minum tersebut.

Lelah juga menjadi salah satu faktornya. Bayangkan saja, setiap kali kita ingin mengisi air ke dalam botol minum, kita harus mengangkat galon tersebut yang beratnya lebih dari gas hijau elpiji.

Baca Juga:  Inilah Janji Allah SWT untuk Hamba-Nya yang Sabar Menurut Ustadz Adi Hidayat

Mungkin orang lain akan menyarankan hacks atau trik memindahkan air galon ke botol minum agar tidak lelah dan tumpah-tumpah, namun penulis merasa dari hal sulit tadi yang dirasakan.

Penulis mendapatkan pelajaran berharga yang bisa jadi tak disadari kebanyakan dari kita.

Pelajaran Satu: Menghargai Proses

Apakah kalian tau bahwa ketika kita memindahkan air ke dalam galon, ada nilai yang dapat kita pelajari?

Mengisi botol minum dengan air dari galon adalah sebuah proses.

Yang awalnya botol minum itu kosong menjadi terisi adalah gambaran diri kita yang awalnya belum memiliki pengalaman, prestasi, pengetahuan dan sebagainya pasti akan mengalami proses pengisian, karena itu sudah menjadi begain dari kehidupan.

Proses mengisi air itulah yang mengajarkan kita untuk menghargai proses.

Setiap hal yang ingin kita dapatkan, ingin kita capai pasti selalu ada prosesnya. Tak ada yang instan di dunia ini, mie instan sekalipun masih tetap membutuhkan proses untuk dapat menikmatinya.

Menghargai proses berarti kita menikmati perjalanan hidup yang panjang dan berliku ini dengan tetap berusaha, berdoa, dan bertawakal.

Menghargai proses berarti kita menyadari bahwa pelajaran dan hikmah berharga bukan diambil dari hasilnya namun dari prosesnya.

Pelajaran Kedua: Menumbuhkan Kesabaran

Ketika menuangkan air dari galon ke botol minum, lubang galon yang lebih besar akan membawa air lebih banyak ke dalam botol minum.

Baca Juga:  Tentang Rasa Lelah yang Tak Perlu Disembunyikan

Sedangkan, lubang botol minum lebih kecil ketimbang galon, hal ini akan mengakibatkan air tumpah-tumpah karena galon membawa lebih banyak air sedang lubang tujuannya belum tentu bisa mencukupi ukuran air yang datang.

Jika tidak sabar, kemungkinan seseorang akan memaksa air tersebut dituangkan tanpa memedulikan air yang berserakan.

Sama halnya dengan hidup kita.

Botol minum ibarat diri kita yang akan diisi oleh berbagai pengalaman, pengetahuan, permasalahan dan lainnya (diibaratkan dengan air dari galon).

Ketika kita ingin mengisi diri kita dengan berbagai hal tadi, namun kita merasa tidak sabar, air akan berserakan dan itu menjadi hal yang sia-sia.

Setiap diri kita memiliki kapasitas dan kecepatan masing-masing, jika kita paksakan agar lebih cepat atau jika kita tidak sabar akan mengakibatkan kemungkinan buruk.

Sebab salah satu kunci kehidupan adalah bersabar. Kesabaran akan membawa diri kita untuk menikmati indahnya kehidupan.

Tak perlu kita paksakan diri kira untuk harus memenuhi standar kehidupan, setiap orang memiliki kecepatan masing-masing dan itu bukanlah hal yang salah.

Tetaplah bersabar, karena Allah menyukai orang-orang yang sabar. Bersabarlah karena orang yang sabar akan mendapatkan keberuntungan. Wallahu a’lam bisshowab [Pranita Wulan Andini]

Related Posts

Latest Post