Fadhilah Yasin ketika Ajal

Oleh:

Fafi Masiroh

“Hidup di dunia itu sementara,ibaratnya kita sedang mampir bertamu untuk sekedar meneguk minum.” Ungkapan ini sudah tidak asing lagi tentunya bagi kita. Kebenarannya memang seperti itu, bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Karena kehidupan yang abadi sejatinya hanyalah di akhirat. Apa yang kita lakukan selama di dunia ini,dapat menjadi tolak ukur seseorang ketika dia meninggal kelak. Artinya, jika selama di dunia seseorang melakukan kebaikan dengan penuh rasa ikhlas dan tanpa niat buruk lainnya seperti ria,maka tidak menutup kemungkinan orang itu akan meninggal dalam keadaan seperti yang biasa ia lakukan selama di dunia. Begitu juga jika seseorang selama di dunia ia selalu melakukan perbuatan yang tidak terpuji,maka bisa jadi ia akan meninggal dalam keadaan yang kurang mengenakkan, kecuali ia bertaubat. Dari sini kita bisa menarik kesimpulan,bahwa apa yang kita lakukan selamadi dunia berkaitan erat dengan kondisi kita kelak saat kembali di sisi Allah SWT. Meskipun perkara mati ialah rahasia terbesar yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Namun, kita sebagai manusia yang berimanjuga harus memiliki bekal supaya Allah memudahkan jalan kita ketika kembali kepadaNya. Salah satu bekal yang mudah dan dipercaya memiliki pengaruh besar yaitu membaca QS.Yasin.

QS.Yasin merupakan salah satu surat di Al-Quran urutan ke-36 yang memiliki ayat sebanyak 83 ayat. Surat Yasin diawali dengan ayat yang berbunyi Yasin, di mana tidak ada yang mengetahui arti dari ayat pertama ini seperti pada ayat Alif Lam mim. Sehingga ayat ini termasuk ayat mutasyabihat (ayat yag memiliki makna samar). Oleh karena itu,surat ini dinamai sebagai surat Yasin. Di balik dari 83 ayat QS.Yasin, ternyata membiasakan membaca yasin setiap hari memilki banyak keutamaan. Terlebih ketika dibacakan untuk orang yang sedang sakaratul maut,maka insyaallah Allah akan memudahkan jalan orang tersebut untuk kembali kepada Allah. Sakaratul maut sendiri adalah kedahsyatan dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan serta menguasai akal sehat manusia. Dikisahkan ketika roh Rasulullah sampai di pusat perut, Rasulullah berkata: “Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut.” Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril memalingkan wajahnya. Lalu Rasulullah bertanya: “Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang wajahku?” Jibril menjawab: “Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka Rasulullah, sedangkan Rasulullah sedang merasakan sakitnya maut?” Akhirnya roh yang mulia itu meninggalkan jasad Rasulullah. Betapa pedihnya memang sakaratul maut. Sampai Rasulullah SAW pun merasakannya,serta dalam suatu riwayat beliau meminta Jibril untuk memberikan seluruh kepedihan maut kepadanya. Agar umatnya kelak tidak merasakan kepedihan yang beliau rasakan.

Baca Juga:  Perihal Pinta

Dalam sebuah hadits pun telah disebutkan keutamaan Surat Yasin yaitu “Telah menceritakan kepada kami, Abu Mughiroh, telah menceritakan kepada kami Sofwan, telah menceritakan kepadaku para guru sesungguhnya mereka menghadiri Ghudaif bin Al Harits Ats Tsumali ketika sekarat maka berkatalah : Siapa seorang diantara kalian yang mau membaca Yasin? -lalu Sofwan (periwayat hadits) berkata-: maka Soleh bin Syurekh As-Sakuni membaca surat Yasin tersebut, dan ketika bacaannya sampai ke-ayat 40, ternyata Ghudaif meninggal dunia.Sofwan berkata: Bahwasannya para guru mereka berkata, apabila dibacakan Yasin di sisi orang mati maka diringankan (pencabutan nyawa) darinya berkat bacaan Yasin tersebut.Berkata Sofwan : Dan Isa bin Mu’tamir telah membaca Yasin di sisi Ibnu Ma’bad” (HR. Ahmad/16355)

Dalam kisah lain pada dekade akhir akhir ini, seorang kyai kharismatik dengan nilai nasionalismenya yang tidak diragukan lagi, yaitu KH.Maimoen Zubair (Pendiri PP. Al Anwar Sarang) sebelum wafat beliau meminta sesuatu kepada salah satu santrinya. Beliau meminta agar santrinya membacakan QS.Yasin untukya sebanyak 40 kali, saat itu juga santrinya membacakan sesuai perintah beliau sampai malam hari. Kemudian pagi harinya, Mbah Maimoen kembali kepada Sang Khaliq dalam keadaan seperti yang beliau inginkan. Masyaallah, tidak diragukan lagi bahwa Surat Yasin memiliki keistimewaan tersendiri. Sehingga, ketika seseorang sebelum ataupun setelah meninggal sering dibacakan Yasin. Dengan harapan supaya Allah memudahkan jalan orang tersebut untuk kembali kepada Allah. Serta mengampuni dosa dosanya setelah meninggal.

Baca Juga:  Dua Pilar Keislaman Bangsa Indonesia

Penulis adalah Santri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

Related Posts

Latest Post