Larangan Rasulullah SAW Memasuki Tempat Kaum yang diazab Allah SWT

Ilustrasi lembah bebatuan yang diyakini sebagai kawasan kaum Tsamud. (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Dalam perjalanan sejarah Islam, terdapat kisah ketika Rasulullah SAW melewati lembah bekas kaum Tsamud yang pernah dibinasakan Allah SWT karena kedurhakaan mereka. Peristiwa ini terjadi saat Perang Tabuk, ketika pasukan muslim singgah di Hijir, dekat rumah-rumah kaum Tsamud.

Ibnu Katsir dalam Qashshul Anbiya’ meriwayatkan kisah ini. Saat itu, sebagian sahabat mengambil air dari sumur-sumur peninggalan kaum Tsamud untuk membuat adonan roti dan memasang tungku. Namun, Rasulullah SAW segera memerintahkan mereka untuk menumpahkan adonan tersebut dan memberikannya kepada unta.

Beliau lalu mengarahkan sahabat menuju sumur yang dahulu menjadi tempat minum unta Nabi Saleh AS. Rasulullah SAW menegaskan larangan memasuki tempat yang pernah ditimpa azab.

Beliau bersabda, “Sungguh, aku khawatir jika kalian tertimpa (azab) seperti yang pernah menimpa mereka. Untuk itu, jangan memasuki (tempat-tempat) mereka.” H.R. Muslim.

Dalam riwayat lain oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian memasuki (tempat-tempat) mereka yang pernah tertimpa azab kecuali dengan menangis. Jika kalian tidak menangis, jangan memasuki (tempat-tempat) mereka, (agar kalian tidak) tertimpa (azab) seperti yang pernah menimpa mereka.”

Diceritakan pula bahwa saat melewati kediaman kaum Tsamud, Rasulullah SAW menutup kepala dan mempercepat langkah kendaraan. Semua ini menjadi pelajaran agar umat Islam mengambil ibrah, bukan sekadar menjadikan tempat-tempat tersebut sebagai destinasi wisata tanpa perenungan.

Baca Juga:  Menghidupkan Amalan Sunnah di Bulan Maulid

Kaum Tsamud adalah umat Nabi Saleh AS. Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS dengan mukjizat berupa seekor unta betina yang menurut sebagian tafsir keluar dari batu besar. Namun, kaum Tsamud justru menentang dan membunuh unta tersebut. Mereka bahkan menantang Nabi Saleh AS untuk mendatangkan azab Allah.

Benar saja, Allah SWT menimpakan gempa dahsyat yang menghancurkan mereka. Hal ini diabadikan dalam surah Al-A’raf ayat 78:

فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ

Artinya: “Maka, gempa (dahsyat) menimpa mereka sehingga mereka menjadi (mayat-mayat yang) bergelimpangan di dalam (reruntuhan) tempat tinggal mereka.

Larangan Rasulullah SAW memasuki tempat kaum yang diazab Allah SWT adalah peringatan agar manusia mengambil pelajaran. Jangan sampai hati menjadi keras seperti kaum terdahulu, hingga menolak kebenaran dan akhirnya ditimpa azab.

Wallahu a’lam. [Risqie Nur Salsabila Ilman]

Related Posts

Latest Post