almuhtada.org – Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk melakukan hal-hal secara syari. meski kita paham akan hal tersebut, namun apakah kita paham betul dengan maksud dari kata syar’i yang sebenarnya?
Secara bahasa syar’i berasal dari kata شَرْعِيٌّ yang berarti ‘menjelaskan’ atau ‘memahami.’ Secara istilah sendiri Syari’ dimaknai sebagai peraturan hukum yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dalam agama islam.
Dalam agama Islam hukum syariat sendiri berasal dari Al-Qur’an, Hadist, Ijma’, dan Qiyas, Yang Di mana hukum ini sangat beragam dan hampir mencangkup seluruh kegiatan kita sehari-hari di masa kini, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, mulai dari masalah sederhana seperti memotong kuku, hingga masalah serius seperti pernikahan.
Karena banyaknya hal yang diatur dalam syariat Islam pastinya ada juga orang yang merasa terbebani akan hal itu, mereka merasa tidak bebas dan terkekang akan syariat Islam. padahal justru dengan banyaknya hukum syari’at yang ada menunjukkan bahwa Allah SWT dan Rasulullah SAW sangat peduli dengan umatnya. Ada banyak dalil dan hadis yang menunjukkan kepedulian Allah dan nabi Muhammad SAW pada umatnya, diantara nya :
1. Q.S Al-Jatsiyah (45:18)
Yang artinya :
“Kemudian, Kami jadikan engkau (Nabi Muhammad) mengikuti syariat dari urusan (agama) itu. Maka, ikutilah ia (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.”
2. Q.S Al-Maidah (5-48)
Yang artinya :
“Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang….”
3. Q.S Al-Maidah (5:3)
Yang artinya :
“….Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Semoga kita senantiasa menjadi umat yang melaksanakan kegiatan secara syari agar kita selalu diberikan jalan yang lurus oleh Allah SWT. Amin. [] Dani Hasan Ahmad