Almuhtada.org – Setiap manusia pasti pernah mengalami masa-masa yang suka dan juga masa-masa yang duka. Akan tetapi, tidak semua manusia menyadari bahwasanya baik suka maupun duka itu semuanya merupakan ujian yang datangnya dari Allah SWT.
Ya, namanya juga ujian bukan hanya cuma yang namanya musibah saja, akan tetapi juga berupa nikmat. Terkadang justru datangnya nikmat itu yang membuat manusia lupa diri, sedangkan kadang dengan adanya musibah malah membuat manusia mendekat pada Allah SWT. Nah, maka dari sinilah pentingnya memahami sejatinya tujuan ujian dalam hidup manusia sebagai hamba-Nya.
Allah SWT. tidak menciptakan manusia untuk hidup tanpa adanya ujian. Ujian merupakan bagian penting daripada perjalanan iman dan taqwa manusia karena Allah SWT. ingin melihat dan mengetahui siapa saja di antara manusia yang benar-benar yakin, sabar, dan juga bersyukur sebagai bentuk ibadah qalbiyah. Maka, Allah SWT. menguji manusia lewat dua hal yaitu yang kita sukai yakni seperti (rezeki, kesuksesan, dan juga kemenangan) kemudian dengan yang kita tidak sukai seperti (kesedihan, kehilangan, dan juga penderitaan).
Sebagaimana firman Allah SWT. di dalam Quran Surat Al-Anbiyaa ayat ke-35 yang artinya;
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.”
Dari ayat diatas menjelaskan bahwasanya semua manusia pasti akan merasakan yang namanya kematian. Namun sebelum hal itu tiba kepada manusia, maka akan diuji, baik dengan kebaikan seperti (rezeki yang melimpah dan juga popularitas) ataupun dengan keburukan seperti (kemiskinan, sakit, dan juga kegagalan). Yang tujuannya supaya manusia sadar bahwasanya kehidupan dunia ini hanyalah sebagai tempat ujian semata, dan pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT.
Kemudian Allah SWT. juga menjelaskan di dalam Quran Surat Al-A’raaf ayat ke-168 yang artinya;
“Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh (baik) dan ada pula yang tidak baik. Dan Kami uji mereka dengan nikmat-nikmat dan kesusahan, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Dalam menjalani hidup di dunia ini, tidak semua manusia akan hidup lurus dan juga saleh. Ada yang baik serta ada yang buruk. Dan semua tetap Allah akan menguji manusia, baik dengan kemudahan maupun dengan kesulitan. Tapi ada satu tujuan utama yaitu agar manusia kembali kepada Allah SWT. Karena seringkali dengan adanya nikmat bisa melalaikan, dan malah dengan adanya musibah bisa menyadarkan manusia kedalam jalan yang benar dan lurus.
Contoh Nyata Ujian dalam Nikmat yang Allah SWT. sebutkan di dalam Quran Surat Al-Anfaal ayat ke-17 yang artinya;
“…bukan kamu yang membunuh mereka, tetapi Allah-lah yang membunuh mereka… untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik…”
Kemenangan yang terjadi di Perang Badar merupakan bukti nyata bagaimana nikmat kemenangan pun bisa menjadi sebuah ujian. Rasulullah SAW. dan para sahabat hanya berjumlah sedikit dan juga bersenjata seadanya saja, akan tetapi Allah SWT.-lah yang sejatinya memberikan kemenangan. Tujuannya bukan sekadar menang mengalahkan lawan, akan tetapi agar kaum Muslimin belajar dalam ibadah qalbiyah seperti bersyukur, rendah hati, dan juga menyandarkan kemenangan hanya kepada-Nya.
Kemudian Allah SWT. menyebutkan Ayat mengenai berupa Ujian dalam Kesulitan di dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat ke-155 yang artinya;
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Ayat diatas menjelaskan mengenai bentuk ujian yang sering manusia alami seperti kehilangan, rasa takut, dan juga kesempitan hidup. Akan tetapi Allah SWT. tidak menyuruh manusia untuk berputus asa terhadap rahmat Allah SWT. Karena sejatinya Allah SWT. memberi kabar gembira kepada manusia yang tetap bersabar, sebab setiap kesulitan pasti ada ganjaran dan juga jalan keluar serta kemudahan yang mengiringinya.
Jadi, ujian hidup manusia bukan hanya datang dalam bentuk kesedihan atau musibah saja, akan tetapi juga bisa dalam bentuk keberhasilan dan juga kenikmatan. Allah SWT. menguji bukan karena benci kepada manusia, akan tetapi karena sayang kepada para hamba-Nya. Karena ujian itulah yang bisa menyaring manusia yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Intinya pada pembahasan artikel kali ini adalah semua ujian hidup manusia mempunyai tujuan utama yaitu untuk mendidik hati manusia agar tidak sombong saat mendapat kenikmatan dan juga tidak putus asa dengan rahmat Allah SWT. saat mendapat musibah.
Terakhir, melalui ujian, sejatinya Allah SWT. sedang membentuk diri kita sebagai manusia untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan juga lebih dekat dengan-Nya. Suka maupun duka, semuanya merupakan tanda cinta Allah SWT. kepada para hamba-Nya. Maka, ketika ujian datang kepada diri kita, jangan hanya sekedar bertanya “Kenapa aku?” kepada diri kita sendiri, akan tetapi cobalah bertanya, “Apa yang Allah SWT. ingin saya pelajari dari adanya ujian ini?”
Mari bersama-sama kita senantiasa bersabar saat dalam keadaan sulit, kemudian syukur saat kita lapang. Itulah yang menjadi kunci hidup tenang dalam setiap ujian yang datang kepada kita. Dan jangan lupakan bahwasanya setelah hujan, pasti akan ada pelangi. Begitupun juga setelah ujian pasti akan ada ganjaran, semoga bermanfaat. [] Alfian Hidayat