Almuhtada.org- Ramadan dikenal sebagai bulan yang penuh akan keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT. Selama bulan ini, bentuk ibadah apapun yang dilakukan akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Di antara malam-malam istimewa dalam bulan Ramadan, terdapat satu malam yang sangat istimewa dan sangat familiar, yaitu malam Lailatul Qadr. Dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surah Al-Qadr, Allah telah menyebut bahwa malam ini sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Dengan makna lain, amal kebaikan yang dilakukan pada malam ini setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun.
Kapan Lailatul Qadr Terjadi?
Waktu pasti terjadinya Lailatul Qadr memang tidak dijelaskan secara detail dalam Al-Qur’an maupun hadis. Akan tetapi, Rasulullah SAW memberikan isyarat bahwa malam ini terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29. Tujuan tidak diungkapkannya waktu yang pasti adalah supaya umat Islam terus termotivasi untuk meningkatkan ibadah sepanjang Ramadan, bukan hanya pada malam tertentu saja.
Beberapa ulama berpendapat bahwa malam ke-27 adalah waktu yang paling besar kemungkinannya sebagai Lailatul Qadr, berdasarkan sejumlah riwayat. Meskipun demikian, sikap yang benar adalah terus berusaha meraih keutamaannya di setiap malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir.
Keutamaan Lailatul Qadr Menurut Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadr. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadr itu? Malam Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Melalui ayat ini, dapat dipahami bahwa Lailatul Qadr merupakan malam yang penuh rahmat, kedamaian, dan ampunan. Pada malam tersebut, para malaikat turun ke bumi untuk membawa keberkahan bagi orang-orang yang beribadah dengan khusyuk. Ini juga merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, serta menyampaikan harapan kepada Allah SWT.
Amalan di Malam Lailatul Qadr
Nabi Muhammad SAW memberikan teladan kepada umatnya bagaimana memaksimalkan ibadah pada malam Lailatul Qadr. Berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim, beliau meningkatkan ibadahnya secara intensif di sepuluh malam terakhir Ramadan, termasuk membangunkan keluarganya agar tidak melewatkan keutamaan malam tersebut. Ibadah yang dianjurkan antara lain salat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan memanjatkan doa.
Salah satu doa yang sangat dianjurkan dibaca pada malam Lailatul Qadr adalah doa yang diajarkan oleh Nabi kepada Aisyah RA:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai ampunan, maka ampunilah aku.)
Selain doa tersebut, memperbanyak istighfar dan doa lainnya yang bersifat memohon kebaikan dunia dan akhirat sangat dianjurkan.
Ramadan dikenal sebagai bulan yang penuh akan keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT. Selama bulan ini, bentuk ibadah apapun yang dilakukan akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Di antara malam-malam istimewa dalam bulan Ramadan, terdapat satu malam yang sangat istimewa dan sangat familiar, yaitu malam Lailatul Qadr. Dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surah Al-Qadr, Allah telah menyebut bahwa malam ini sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Dengan makna lain, amal kebaikan yang dilakukan pada malam ini setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun.
Pesan Moral dari Lailatul Qadr
Lailatul Qadr memberikan pelajaran penting bagi setiap Muslim agar tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan berharga dalam hidup. Malam ini menjadi momen terbaik untuk intropeksi diri, bertaubat, dan memperbaharui tekad dalam meningkatkan kualitas keimanan. Kesungguhan dalam mencari Lailatul Qadr mencerminkan komitmen dalam beribadah dan keinginan untuk meraih ridha Allah.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Muslim, sudah sepatutnya kita tidak melewatkan peluang besar ini. Manfaatkan sebaik mungkin sepuluh malam terakhir Ramadan untuk memperbanyak amal saleh dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat keberkahan Lailatul Qadr dan memperoleh ampunan serta ridha-Nya. [Rani Alfina Rohmah]