Bulan Syakban memiliki makna penting dalam kalender Islam dan di Indonesia dipenuhi dengan berbagai tradisi turun-temurun. Berbagai kegiatan religius dan budaya dilakukan sebagai persiapan menyambut Ramadan, penghormatan kepada leluhur, serta refleksi spiritual.
- Malam Nisfu Syakban
Pada tanggal 15 Syakban, umat Muslim di Indonesia melaksanakan ibadah khusus seperti membaca Surat Yasin tiga kali dengan niat tertentu, doa bersama, serta pengajian. Kegiatan ini dilakukan di masjid, mushola, atau di rumah untuk memperkuat keimanan dan mempererat silaturahmi. - Nyadran (Ziarah Kubur)
Tradisi membersihkan dan menziarahi makam leluhur ini banyak dilakukan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain membersihkan makam, masyarakat juga melakukan doa bersama, tabur bunga, serta berbagi makanan sebagai wujud kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur. - Ruwahan (Persiapan Ramadan di Jawa dan Madura)
Menjelang Ramadan, masyarakat Jawa dan Madura menggelar kenduri atau tahlilan untuk mendoakan arwah leluhur. Selain doa dan pembacaan ayat suci, tradisi ini juga menjadi ajang berbagi makanan dengan tetangga dan kerabat, memperkuat silaturahmi, serta menjaga tradisi keagamaan. - Padusan (Mandi Mensucikan Diri)
Padusan merupakan tradisi mandi besar yang dilakukan menjelang Ramadan sebagai simbol penyucian diri, terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Masyarakat biasanya mandi di sumber mata air, sungai, atau sumur untuk membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci. - Megengan (Kenduri Sambut Ramadan)
Megengan adalah tradisi kenduri yang umum dilakukan di Jawa untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Keluarga dan masyarakat berkumpul untuk berdoa bersama, membaca tahlil, dan menikmati hidangan khas seperti apem sebagai simbol permohonan ampunan dan kesiapan menjalani ibadah puasa. [Deya Sofia]
