almuhtada.org – Ketika berbicara tentang pemimpin besar dalam sejarah Islam, nama yang mungkin kita dengar selain Nabi Muhammad SAW adalah Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Khalid bin Walid, atau Sultan Muhammad Al-Fatih. Mereka merupakan representasi sempurna dari seorang pemimpin muslim.
Tapi tahukah kalian? Bahwa selain nama-nama diatas ada juga pemimpin muslim yang tidak kalah hebatnya bahkan hingga membawa Mesir semakin maju. Ia adalah Ahmad Ibnu Tulun.
Ahmad Ibnu Tulun lahir di Baghdad pada tahun 835 M (220 H). Ayahnya meninggal ketika ia masih kecil, dan ibunya kemudian menikah lagi dengan seorang panglima militer Dinasti Abbasiyah. Inilah yang memperkenalkan Ibnu Tulun pada dunia militer sejak dini. Ia mendapat pendidikan teologi di Tarsus (Turki) dan kemudian bergabung dengan pemerintahan Abbasiyah.
Pada tahun 868 M, Ibnu Tulun ditunjuk sebagai gubernur Mesir oleh Khalifah Abbasiyah. Namun, beliau tidak sekadar menjalankan perintah dari Baghdad. Ibnu Tulun memahami bahwa pusat kekuasaan di Mesir ada pada Departemen Keuangan. Dengan kecerdasannya, ia berhasil menguasai keuangan wilayah ini, membuat Mesir lebih mandiri, dan akhirnya mendirikan Dinasti Tuluniyah yang terlepas dari kekuasaan Abbasiyah.
Kebijakan dan Pembangunan di Masa Pemerintahannya
Sebagai pemimpin yang bijaksana, Ibnu Tulun melakukan berbagai perubahan yang membawa dampak besar bagi Mesir:
- Membangun Pasukan Sendiri: Setelah berkuasa, ia membentuk pasukan militer independen yang kuat untuk mempertahankan Mesir dari ancaman luar.
- Meningkatkan Perekonomian: Dengan sistem pajak yang lebih baik dan pengelolaan keuangan yang efisien, Mesir mengalami surplus ekonomi.
- Mendirikan Kota Al-Qata’i: Kota ini menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi yang baru, menggantikan Al-Fustat.
- Pembangunan Infrastruktur: Ia membangun berbagai fasilitas umum, termasuk Masjid Ibnu Tulun yang hingga kini menjadi salah satu masjid tertua dan terbesar di Kairo.
- Memajukan Kesehatan: Salah satu warisan terbesarnya adalah pendirian Rumah Sakit Al-Fustat (Bimaristan) pada tahun 872 M.
Bimaristan Al-Fustat: Rumah Sakit Modern di Masanya
Ibnu Tulun memahami pentingnya kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia mendirikan Bimaristan Al-Fustat, rumah sakit pertama di Mesir yang tidak hanya menangani penyakit fisik, tetapi juga kesehatan mental. Rumah sakit ini juga menjadi pusat pendidikan kedokteran, dengan perpustakaan yang berisi buku-buku medis untuk para pelajar dan dokter.
Menariknya, di saat rumah sakit di Eropa masih sangat terbatas dalam layanan medis, Bimaristan Al-Fustat sudah memberikan perawatan bagi semua kalangan, termasuk orang miskin, tanpa biaya. Konsep ini didanai oleh wakaf, yang memungkinkan layanan kesehatan tetap berjalan dengan baik.
Warisan Ahmad Ibnu Tulun
Kepemimpinan Ibnu Tulun berakhir pada tahun 884 M ketika beliau wafat. Namun, warisannya tetap dikenang hingga kini. Masjid yang ia bangun masih berdiri kokoh, dan sistem rumah sakit yang ia rintis menjadi model bagi banyak lembaga kesehatan di dunia Islam.
Ahmad Ibnu Tulun adalah contoh pemimpin yang tidak hanya fokus pada kekuasaan, tetapi juga pada kesejahteraan rakyatnya. Dari kebijakan ekonomi hingga kesehatan, ia menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik adalah yang memberikan manfaat bagi banyak orang.
Semoga kisah Ahmad Ibnu Tulun menginspirasi kita untuk terus berkontribusi bagi masyarakat, sesuai dengan bidang dan kemampuan kita masing-masing! [Raffi Wizdaan Albari]
Editor: Syukron Ma’mun