Almuhtada.org – Tokoh ilmuan muslim yang menganut aliran Idealisme adalah Al-Ghazali. Al-Ghazali termasuk ke dalam kelompok sufistik yang banyak menaruh perhatian yang besar terhadap pendidikan, karena pendidikanlah yang banyak menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya.
Aliran ideologi merupakan pemikiran filsafat yang menekankan tentang pentingnya keunggulan pikiran (mind), jiwa (spirit) atau roh (soul) dari pada hal-hal yang bersifat kebendaan atau material 108. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa idealisme adalah sebuah cara atau sebuah pemikiran yang cenderung dijadikan penilaian/normatif yaitu menilai seperti apa yang ada dalam pikiran dan egonya.
Implementasi filsafat ideologi dalam pendidikan islam membahas mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan islam itu sendiri, yaitu mulai dari tujuan pendidikan, kurikulum, peserta didik, pendidik dan metode pembelajaran. Aspek-aspek ini akan bersandar pada pemikiran aliran filsafat idealisme yang mana dalam hal ini lebih ditekankan kepada pendapat Al-Ghazali selaku filosof muslim yang merupakan penganut aliran idealisme.
Dari segi tujuan pendidikan islam menurut paham idealisme, Al-Ghazali menjelaskan bahwa tujuan pendidikan islam harus selalu mengarah kepada hubungannya dengan tujuan keagamaan dan akhlak. Dalam hal ini, beliau menyebutkan bahwa tujuan pendidikan islam mengacu pada ridha Allah SWT.
Aliran Idealisme memandang peran guru adalah bekerja sama dengan alam dalam proses pengembangan manusia, terutama bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan siswa (Usiono, 2011).
Menurut imam Al-Ghazali peran pendidik dalam pendidikan Islam adalah berusaha membimbing, meningkatkan, menyempurnakan, dan menyucikan hati peserta didik sehingga menjadi dekat dengan Penciptanya. peran ini dilandaskan pada pandangan bahwa manusia merupakan makhluk yang mulia.
Dengan demikian, menurut aliran Ideologi terhadap pendidikan islam yakni peran pendidik tidak cukup mengajar siswa tentang bagaimana berfikir, sangat penting bahwa apa yang siswa pikirkan menjadi kenyataan dalam perbuatan. Guru di sini haruslah memiliki keunggulan moral dan intelektualnya.
dang ide itu primer dan materi adalah sekundernya, dengan kata lain menganggap materi berasal dari idea atau diciptakan dari ide. Dalam pendidikan islam hal ini berarti aliran idealisme memandang pendidikan adalah hasil dari ide atau akal yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Oleh karenanya dalam kehidupan seseorang harus berpendidikan yang tidak hanya mempelajari ilmu dunia saja namun yang terpenting adalah menggunakan akal pikiran seraya untuk beribadah dan mengharap ridha Alah SWT.[] Idha Fitri Nuril Layliyah