almuhtada.org –Allah memiliki nama yang berjumlah 99 yang tertulis dalam Asmaul Husna. Salah satu nama tersebut yaitu al-Ghaffar yang artinya Allah Maha Pengampun atas segala kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan hambaNya.
Allah merupakan dzat yang ampunanNya begitu besar dan luas bahkan tak terhitung. Siapapun yang berbuat kesalahan lalu ia segera bertaubat memohon ampunan pada Allah maka dengan sifat al-Ghaffur tersebut Allah akan mengampuninya.
Suatu ketika terdapat seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, “ya Rasulullah, bagaimana jika ada seseorang yang berbbut dosa kemudian ia bertaubat?” Rasul menjawab, “Allah akan terima taubatnya dan Allah ampuni dosanya.”
Kemudian orang tersebut bertanya lagi, “bagaimana jika orang tersebut berbut dosa lagi, kemudian taubat lagi?” Rasulullah menjawab lagi, “Alah terima taubatnya dan Allah ampuni dosanya.”
Untuk yang ketiga kalinya, orang tersebut bertanya lagi, “bagaimana jika orang tersebut berbuat dosa lagi, lalu bertaubat lagi?” Rasullulah pun menjawab dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya, “Allah terima taubatnya dan Allah ampuni dosanya.”
Hingga yang keempat kalinya orang tersebut bertanya lagi, “sampai kapan ya Rasulullah (Allah akan mengampuninya)?” Kemudian Rasulullah menjawab, “sampai dia bosan berbuat dosa tersebut.”
Dari cerita tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwasanya Allah bersifat Maha Pengampun yang akan mengampuni dan menerima taubat hambaNya yang bahkan sering berbuat dosa kepadanya.
Dalam al-Quran juga dijelaskan mengenai sifat Allah Maha Pengampun
- Surat An-Nisa Ayat 48
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar.” (QS An-Nisā’: 48).
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan ampunan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, selama mereka memohon ampun kepada-Nya, dan tidak mengulangi lagi perbuatan dosanya.
- Surat Ali Imran Ayat 133
۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya: “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS Āli ‘Imrān: 133).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa ampunan Allah sangatlah luas layaknya luas langit dan bumi. Dan faktanya, belum diketahui berapa luas langit dan bumi, dengan kata lain ampunan Allah sangatlah luasbagi hambanya yang bertakwa.
- Surat Al-Furqan Ayat 70
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: “Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka (dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Furqān: 70).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah bukan hanya mengampuni dosa manusia yang memohon ampunan kepada-Nya, namun juga menggantinya dengan kebaikan.
Jadi teman-teman, tidaklah ada kata terlambat bagi kita untuk bertaubat kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Walau dosa tersebut sebanyak buih di lautan, namun ampunan Alah seluas alam semesta ini.[]Alya Rosadiana