Waspada, Brain Rot merusak otakmu!

Ilustrasi Brain Rot (Freepik.com- Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Brain rot adalah istilah yang digunakan pada penurunan fungsi otak dan kondisi mental seseorang yang disebabkan karena terlalu sering melihat konten video medsos tidak bervalue. Brain rot merupakan fenomena umum diera digital ini, terutama pada remaja genZ dan anak-anak generasi selanjutnya. Mereka lebih rentan terkena brain rot, karena lahir dizaman teknologi sudah berkembang pesat. mereka sudah dikenalkan teknologi sejak kecil, sehingga kesehariannya bergantung pada gadget. Brain rot memiliki banyak dampak negatif yang merusak otak dan pikiran.

Adapun dampak negatif dari brain rot yaitu:

  1. Kesulitan untuk fokus

Penurunan kemampuan otak untuk berkonsentrasi walaupun hanya melakukan tugas sederhana sekalipun. Contohnya ketika sedang membaca buku atau artikel dan saat mengerjakan tugas, kamu malah tergoda untuk membuka media sosial, sehingga tidak fokus pada pekerjaan yang akan dilakukan.

  1. Daya berfikir melemah

Karena terlalu banyak scrolling, perubahan yang cepat pada konten satu dengan konten lainnya membuat otak sulit untuk memahami dan mencerna informasi yang diterima, akibatnya otak terbiasa dengan pemikiran dangkal dan instan.

Baca Juga:  Manajemen Waktu dengan Metode Skala Prioritas bagi Mahasantri
  1. Menghilangkan motivasi belajar dan bekerja

Aktivitas belajar dan bekerja akan terasa berat dan membosankan untuk dilakukan.

  1. Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan

Kamu akan sering menunda-nunda pekerjaan, dan lebih memilih membuka media sosial dengan alasan “scroll sebentar deh baru ngerjain tugas” tapi malah keterusan.

  1. Lelah secara mental

Otak terasa capek walaupun tidak melakukan sesuatu, seperti ketika kamu scrolling medsos terlalu lama, kamu merasa lelah padahal hanya menonton sambil rebahan/duduk.

  1. Mengganggu produktivitas dan menghambat perkembangan kreativitas

Waktu yang harusnya dapat digunakan untuk melakukan aktivitas yang produktif seperti belajar, berinteraksi secara langsung dengan orang sekitar habis hanya untuk scrolling media sosial, konten yang bersifat instan atau pasif membuat anak tidak terlatih untuk menciptakan dan menghasilkan sesuatu dari imajinasi mereka.

  1. Merusak sikap dan perilaku anak

Konsumsi konten negatif dan tidak sesuai umur, dapat mempengaruhi suasana hati dan pola pikir pada anak, anak tersebut akan mencontoh hal-hal buruk dari konten tersebut.

Baca Juga:  Yuk Cari Tahu, Inilah 4 Mutiara pada Diri Manusia dan 4 Hal yang Melenyapkannya
  1. Kemampuan interaksi sosial berkurang

Orang akan lebih memilih untuk berdiam diri dirumah sambil srolling medsos, dari pada berinteraksi dengan orang sekitar, hal ini akan mengurangi kemampuan berinteraksi sosial.

Begitu banyak dampak negatif dari brain rot yang jika dibiarkan akan merusak generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu kita harus mencegah fenomena brain rot ini, dengan cara mengontrol diri yaitu, gunakan teknologi dengan bijak, batasi penggunaan gadget untuk menghindari scrolling konten medsos tidak bervalue secara berlebihan, menonton video edukasi dan podcas lebih baik dari pada scrolling tanpa tujuan, dan gunakan waktu secara produktif seperti belajar, berolahraga, menciptakan karya, dan berinteraksi dengan banyak orang. [] Nur Laila Fithriani

Editor : Raffi Wizdaan Albari

Related Posts

Latest Post