Menilik Wilayah yang Tak Terpetakan

bumi yang berada dalam genggaman ( pixabay.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Di era digital seperti sekarang, hampir semua tempat bisa kita lihat lewat layar ponsel. Tinggal buka Google Earth, lalu dunia seolah ada di genggaman. Tapi nyatanya, tidak semua wilayah benar-benar “terlihat”. Hal inilah yang diangkat dalam buku “Sebuah Wilayah yang Tidak Ada di Google Earth”. Buku ini membuka mata kita bahwa masih ada daerah dan masyarakat yang seakan terlupakan oleh pembangunan.

“Sebuah wilayah yang tidak ada di Google Earth” bukan cuma soal peta digital. Istilah ini bisa kita pahami sebagai simbol ketimpangan sosial. Pembangunan yang tidak merata membuat sebagian masyarakat hidup jauh tertinggal dibandingkan yang lain. Saat sebagian orang menikmati fasilitas lengkap, masih ada yang harus berjuang untuk sekolah, berobat, bahkan sekadar memenuhi kebutuhan dasar.

Sebagai remaja, kita mungkin jarang menyadarinya karena terlalu sibuk dengan dunia sendiri. Padahal, islam mengajarkan kita untuk peka terhadap sekitar. Dalam Islam, keadilan bukan cuma soal hukum, tapi juga soal kepedulian. Allah tidak menyukai sikap acuh tak acuh terhadap penderitaan orang lain. Salat dan puasa seharusnya membentuk kita menjadi pribadi yang lebih peduli, bukan justru membuat kita sibuk sendiri.

Buku ini mengajak kita untuk belajar “melihat yang tak terlihat”. Islam pun mengajarkan hal yang sama. Banyak ajaran Islam yang menekankan pentingnya memperhatikan fakir, miskin, dan orang-orang yang hidup dalam keterbatasan. Ibadah tidak hanya tentang salat dan puasa, tapi juga tentang bagaimana kita bersikap kepada sesama.

Baca Juga:  Iman di Ujung Jari: Tantangan Muslim di Era Digital

Sering kali kita merasa tidak punya peran besar untuk mengubah keadaan. Padahal, kepedulian bisa dimulai dari hal sederhana, seperti tidak meremehkan kondisi orang lain, mau berbagi, dan tidak menutup mata terhadap ketidakadilan. Rasulullah SAW mencontohkan kehidupan yang penuh empati dan kasih sayang, terutama kepada mereka yang lemah.

Melalui buku Sebuah Wilayah yang Tidak Ada di Google Earth, kita diajak untuk lebih peka dan bersyukur. Teknologi boleh makin canggih, tapi hati dan nurani jangan sampai tertinggal. Islam hadir sebagai pengingat agar kita tidak hanya fokus pada dunia sendiri, tapi juga peduli pada lingkungan sekitar.

Pada akhirnya, ketimpangan sosial adalah masalah kita bersama. Mungkin ada wilayah yang tidak terlihat di peta digital, tapi tidak ada satu pun kehidupan kita yang luput dari perhatian Allah. Sebagai remaja muslim, tugas kita adalah tumbuh menjadi pribadi yang peduli, adil, dan berempati. [] Siti Alawiya

 

Related Posts

Latest Post