Dalamnya Makna Surat Al-Ikhlas yang Sering Kita Baca

Representasi membaca Al-Qur’an (Freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Surah Al-Ikhlas adalah salah satu surat pendek yang tak jarang kita baca setiap sholat, tetapi kita seringkali melupakan bahwa makna yang terkandung sangat besar. Karena surah ini pendek, jadi kita mudah untuk menghafalnya, namun sebenarnya dalam surah ini terdapat pesan penting mengenai siapa tuhan yang kita sembah.

Dalam islam, surat ini mempunyai kedudukan yang istimewa sehingga disebut setara dengan sepertiga Al-Qur’an karena kuatnya kandungan tauhid di dalamnya. Meskipun hanya terdapat 4 ayat, namun isinya sangat padat dan dalam surat ini merupakan surat peningat tentang hubungan kita dengan Allah.

Ayat pertama yaitu “Qul huwa Allahu Ahad”, yang mengajarkan kepada kita bahwa Allah merupakan satu-satuya tuhan yang benar dan tidak ada yang sepertinya. Kata Ahad bukan hanya berarti “satu” seperti hitungan angka, tetapi berarti ”satu yang tak tertandingi”.

Hal ini membuat kita sadar bahwa di dunia ini tidak ada kekuatan dan hal apapun yang bisa disamakan dengan Allah. Ketika kita membacanya sewaktu sholat, sebenarnya kita sedang memperbarui keyakinan kita tentang keesaannya. Kalimat ini sangat sederhana, namun sangat menenangkan karena mengingat bahwa kita selalu punya tempat untuk kembali.

Ayat kedua yaitu “Allahu as-Shamad”, yang menunjukkan bahwa Allah merupakan tempat bergantung bagi semua makhluk. Kita sebagai manusia mempunyai banyak kebutuhan dan kekurangan yang tidak bisa kita penuhi sendiri.

Baca Juga:  Putus Asa? Jangan Menjauh, Dekatkanlah Diri Kepada Allah Swt.

Setiap saat kita butuh pertolongan, petunjuk, rezeki, perlidungan, dan kekuatan untuk menjalani hidup yang tidak selalu mudah ini. Ayat tersebut mengingatkan kita bahwa semua ini berasal dari Allah bukan dari kemampuan kita sendiri.

Dengan memahami ayat ini, hati kita lebih mudah untuk merasa tenang karena kita tahu ada dzat yang selalu siap memberi pertolongan kapanpun kita memohon.

Ayat ketiga yaitu, “Lam yalid wa lam yulad”, yang menjelaskan bahwa Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakkan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah berbeda dari apapun yang bisa kita bayangkan.

Kita tanpa sadar sering membayangkan Allah seperti makhluk, tetapi dalam ayat ini meluruskan pemahaman kita agar tetap lurus. Dengan membaca ayat ini, kita dapat memahami bahwa Allah adalah dzat yang maha sempurna yang berdiri sendiri tnpa membutuhkan siapa pun.

Ayat Terakhir yaitu “Wa lam yakun lahu kufuan ahad”, yang menegaskan kepada kita bahwa tidak ada makhluk satupun di dunia ini yang bisa menandingi Allah. Tidak ada kekuasaan, kekuatan, atau sosok apa pun yang setara dengannya.

Hal ini membuat kita sadar bahwa ketika kita mencari pertolongan kepada Allah maka kita sedang bergantung pada kekuatan tertinggi. Dalam ayat ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak menggantungkan hati pada selain Allah. Dengan memahami ayat ini, kita bisa lebih mudah berserah diri dalam setap ujian yang menimpa kita atau rasa takut yang menghampiri kita.

Baca Juga:  Rahasia Tenteramnya Hati: Manfaat Dzikir Pagi Petang dalam Kehidupan Sehari-hari

Surat ini mengingatkan kepada kita tentang siapa yang kita sembah, mengapa kita harus  bergantung kepadnaya, dan betapa sempurnanya Allah dibandingkan dengan apa pun. Saat kita membacanya setiap sholat, sebenarnya hati kita sedang dikuatkan dengan adanya pengingat bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan kita.

Jika kita memahami maknaya, surat ini bisa membawa ketenangan yang sangat luar biasa. Inilah keindahan Al-Ikhlas, kecil namun dapat menghangatkan dan menenangkan hati siapapun yang merenungkannya. [Vika Rizky Lestari]

Related Posts

Latest Post