almuhtada.org – Zubaidah binti Ja’far adalah wanita yang sangat terkenal pada masa Abbasiyah. Ia adalah anak dari Khalifah yang sangat berpengaruh dalam kejayaan dinasti Abbasiyah, yakni khalifah Ja’far Al Mansur. Ia juga seorang istri dari Khalifah Harun Ar-Rasyid.
Ia dikenal sangat dermawan dan sangat membantu kejayaan Islam pada masa itu. Ia menyumbangkan seluruh hartanya untuk kemaslahatan umat. kontribusinya yang sampai saat ini bisa kita lihat adalah bendungan air yang panjangnya dari Arafah dan Muzdalifah sampai ke Makkah yang panjangnya mencapai 30 kilometer untuk membantu masyarakat yang kehausan ketika haji dan umroh.
Dalam sebuah riwayat, ketika beberapa hari setelah Zubaidah wafat terdapat seseorang yang sedang bermimpi bertemu Zubaidah. Orang tersebut bertanya kepada Zubaidah bagaimana dengan amal ibadahnya, mengingat ia sering dan banyak sekali bersedekah. Zubaidah menjawab, sungguh amalan-amalan besar yang telah aku lakukan semua ditolak oleh Allah SWT. Orang tersebut pun bingung, kok bisa seorang yang banyak berkontribusi untuk Islam amalannya tidak diterima. Kemudian Zubaidah menjawab, sungguh aku melakukan semua itu diiringi dengan sikap Riya’, sehingga dapat menghanguskan amalan-amalan besar yang ia kerjakan selama di dunia. Akan tetapi Allah bisa memaafkannya karena terselamatkan satu amalan yakni shalat malam yang dilakukan dengan sembunyi tanpa ada seseorang yang tahu secara istiqamah.
Sungguh dari kisah tersebut sangat jelas disebutkan bahwa amalan yang kecil dengan ikhlas itu lebih utama dan baik disisi Allah, daripada amalan yang besar tapi diiringi dengan Riya’ dan sombong. Sungguh kita tidak tahu, apakah amalan-amalan kita selama ini di terima atau di tolak oleh Allah SWT. Semoga kita bisa terhindar dari sifat riya’ dan sombong, aamiin…
Wallahu a’lam bishawab.
[]Nabila Putri











