Kenali Allah dan Dunia dengan Sebenar-benarnya

Seorang hamba menatap langit malam penuh bintang, merenungi kebesaran Allah dan kefanaan dunia (pinterest.com - almuhtada.org)  

almuhtada.org  Setiap manusia akan sampai pada satu titik dalam hidupnya di mana semua hal di dunia tak lagi memuaskan dan terkesan melelahkan. Ketika harta tak menenangkan, pujian tak lagi berarti, dan pencapaian terasa hampa.

Di saat seperti itulah, seseorang mulai bertanya apa sebenarnya tujuan hidup ini?

Dan jawabannya hanya bisa ditemukan ketika kita benar-benar mengenal Allah dan seisinya.

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah berkata:

“Barangsiapa yang mengenal Rabbnya, maka ia akan mencintai-Nya. Dan barangsiapa yang mengenal dunia, maka ia akan zuhud terhadapnya.”
(Mukhtashar Minhajul Qashidin: 321)

Baca Juga:  Belajar Mengenal Diri untuk Mendekatkan Diri kepada Allah

Kalimat singkat ini menyimpan hikmah yang sangat dalam. Seseorang tidak mungkin benar-benar mencintai Allah tanpa mengenal-Nya. Dan seseorang tidak akan pernah berpaling dari dunia tanpa tahu betapa rapuh dan fana hakikatnya.

Ketika seseorang mengenal Allah, maka mereka akan mengenal kasih sayang-Nya, kebesaran ciptaan-Nya, ampunan-Nya yang tak berbatas. Maka hatinya akan dipenuhi cinta dan rasa tunduk. Ia tak lagi beribadah karena takut semata, tapi karena cinta yang mendorongnya untuk selalu dekat kepada-Nya. Ia sadar bahwa segala kenikmatan di dunia hanyalah percikan kecil dari kasih Allah, bukan tujuan yang harus dikejar.

Sebaliknya, ketika seseorang benar-benar mengenal dunia, ia akan berhenti mengagungkannya. Dunia tampak indah di luar, tapi di dalamnya penuh ujian dan kefanaan. Semua yang diburu manusia seperti harta, jabatan, dan popularitas, hanyalah bayangan sementara yang akan hilang seiring waktu. Allah Ta’ala berfirman:

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya. ” (QS. Al-Hadid: 20)

Baca Juga:  Menjaga Lisan, Menyelamatkan Iman: Meneladani Rasulullah Saw dalam Menjauhi Ghibah dan Ucapan Sia-sia

Ayat ini menggambarkan dunia sebagaimana adanya yaitu tempat singgah, bukan tempat tinggal. Orang yang bijak bukanlah yang paling banyak memiliki, tetapi yang paling paham bahwa semua akan ditinggalkan.

Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya dunia itu manis nan hijau dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah padanya lalu mengawasi bagaimana kalian berbuat. Sebab itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama pada Bani Israil adalah terkait wanita.” (HR. Muslim)

Semakin seseorang mengenal Allah, semakin ia jatuh cinta. Dan semakin ia mengenal dunia, semakin ia berhati-hati agar tidak tertipu olehnya. Karena hakikat dunia hanyalah jalan menuju akhirat, bukan tujuan yang sejati.

Maka kenalilah Allah dengan sebenar-benarnya, agar hatimu dipenuhi cinta yang tak lekang oleh waktu. Dan kenalilah dunia dengan sebenar-benarnya, agar engkau tak tertipu oleh gemerlap yang sementara.

Penulis: Fitri Novita Sari

Related Posts

Latest Post