almuhtada.org – Berdo’a adalah ibadah yang sangat penting bagi umat Islam bahkan seluruh manusia, disebutkan bahwa do’a di dalam islam adalah sebuah senjata, yang senjata tersebut tidak pernah lepas dari pemiliknya. Sehingga kita perlu mengetahui manfaat dari berdo’a dan juga waktu-waktu yang mempengaruhi diterimanya doa tersebut atau mustajab.
Di antara manfaat berdo’a adalah:
- Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Do’a adalah ibadah.” (HR. Abu Daud no. 1479, At Tirmidzi no. 2969, Ibnu Majah no. dan Ahmad 4/267; dari An Nu’man bin Basyir)
- Do’a bisa menjadi sebab mencegah bala atau musibah.
- Do’a bisa menjadi sebab kuat mendapatkan pertolongan menghadapi musuh.
- Do’a merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada Allah baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Do’a seorang manusia kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah itu ada dan Allah itu Maha mecukupi, Maha Melihat, Maha Mulia, Maha Mampu, Allah rabb yang berhak diibadahi semata tidak pada selainnya.
- Do’a menjadi bukti tawakal kita kepada Allah dan bahwasannya kita adalah makhluk yang lemah sehingga membutuhkan pertolongan Allah di setiap perbuatan kita.
- Do’a adalah sebagai peredam murka Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya.” (HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan
Dari banyaknya manfaat do’a di sebutkan, hal tersebut bisa menjadi acuan atau motivasi bagi kita untuk memperbanyak berdo’a kepada Allah ta’ala. Tak lupa kita juga perlu memperhatikan waktu-waktu yang bisa menjadi peluang besar agar do’a kita diterima oleh Allah sehingga dapat meningkatkan iman dan ketaqwaan kita.
Diantara waktu-waktu yang mustajab ketika berdo’a:
- Waktu sahur atau menjelang subuh
Dari Abu hurairah nabi bersabda:
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).
Imam Nawawi berkata: “Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 36).
- Ketika bulan Ramadhan
Ketika memasuki bulan Ramadhan umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, dan kondisi orang yang berpuasa menjadi sebab terkabulnya do’a. Dari Abu hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad, 2: 305. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)
- Pada hari arafah (9 dzulhijah)
Sebagaimana nabi bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Maksudnya, inilah doa yang paling cepat dipenuhi atau terkabulkan (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 10: 33).
- Do’a di antara adzan dan iqamah.
- Do’a ketika shalat Lima waktu
Dari penjelasan diatas mengenai tentang manfaat dan waktu-waktu yang mustajab ketika berdo’a hal tersebut bisa menjadi rujukan bagi kita dalam memanfaatkan waktu untuk memaksimalkan doa-doa kita. Dan semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senatiasa bertawakal dengan berdo’a kepada Allah ta’ala di setiap waktu dan perbuatan yang kita kerjakan. [Ghazi Ubaidillah]
