Almuhtada.org – Bersuci adalah bagian penting dari kehidupan seorang muslim. Kamu tidak bisa melaksanakan ibadah tanpa bersuci. Dalam Islam, bersuci tidak hanya tentang air dan kebersihan tubuh. Lebih dari itu, bersuci juga berarti membersihkan hati, pikiran, dan perbuatan dari hal yang kotor dan dosa.
Di era digital, kehidupan manusia banyak berpindah ke dunia maya. Kamu bekerja, belajar, berkomunikasi, bahkan beribadah melalui internet. Karena itu, makna bersuci juga perlu diterapkan di dunia digital agar perilaku tetap sesuai dengan ajaran Islam.
• Makna Bersuci dalam Islam
Dalam fiqih, bersuci (thaharah) memiliki dua dimensi utama: bersuci lahir dan bersuci batin.
1. Bersuci lahir berarti membersihkan diri dari najis dan hadas, seperti berwudhu, mandi wajib, atau menjaga kebersihan pakaian dan tempat ibadah. Hal ini menjadi syarat sahnya ibadah, terutama salat. Rasulullah SAW bersabda:
“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
2. Bersuci batin berkaitan dengan kebersihan hati dari penyakit-penyakit seperti iri, sombong, dengki, dan riya. Tanpa kebersihan batin, ibadah seseorang dapat kehilangan makna spiritualnya.
Dengan demikian, bersuci tidak hanya persoalan fisik, tetapi juga mencakup proses penyucian jiwa dan niat agar ibadah menjadi murni karena Allah SWT.
• Lalu kemudian apa saja cara Kita bersuci di dunia digital?
Ada banyak sekali cara kita tetap menjaga kesucian dalam menghadapi dunia digital tetapi disisi saya akan memberikan beberapa cara diantaranya:
1. Jaga kebersihan diri setiap hari. Pastikan tubuh, pakaian, dan tempat ibadah selalu bersih. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya kebersihan sebagai bagian dari iman. Dengan tubuh yang bersih, kamu akan lebih siap beribadah dan merasa nyaman dalam aktivitas sehari-hari.
2. Laksanakan wudhu dengan benar. Wudhu bukan hanya membersihkan anggota tubuh, tapi juga menyucikan hati dan pikiran. Saat berwudhu, niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Wudhu juga bisa menjadi cara untuk menenangkan diri setelah lelah beraktivitas.
3. Jaga hati dan pikiran dari hal buruk. Bersuci batin sama pentingnya dengan bersuci lahir. Hindari iri, dengki, sombong, dan amarah. Dalam kehidupan digital, ini berarti tidak mudah tersulut emosi saat melihat postingan orang lain.
4. Gunakan media sosial dengan bijak. Setiap tulisan, komentar, dan unggahan adalah cerminan diri kamu. Jangan menulis kata-kata kasar, menyebar fitnah, atau menghina orang lain. Ucapkan yang baik, karena kata-kata juga bisa menjadi amal.
5. Hindari konten yang merusak iman. Jangan membuka situs yang mengandung pornografi, kekerasan, atau keburukan. Setiap klik mencerminkan pilihanmu. Apa yang kamu lihat dan dengar bisa mempengaruhi perilaku dan hati.
6. Gunakan teknologi untuk hal positif. Kamu bisa menyebarkan kebaikan dengan membagikan nasihat, ilmu agama, atau informasi bermanfaat. Dunia digital bisa menjadi ladang pahala jika kamu menggunakannya dengan niat yang benar.
7. Cek sumber informasi sebelum membagikan. Banyak berita palsu yang tersebar di internet. Jika kamu ikut menyebarkannya tanpa memeriksa kebenarannya, kamu bisa ikut berdosa. Pastikan informasi berasal dari sumber yang jelas dan terpercaya.
8. Atur waktu penggunaan teknologi. Gunakan ponsel dan media sosial secukupnya. Jangan biarkan teknologi membuat kamu lalai dari salat, membaca Al-Qur’an, atau berinteraksi dengan keluarga.
9. Bersihkan akun media sosialmu secara berkala. Hapus unggahan lama yang tidak pantas atau tidak bermanfaat. Ganti dengan konten positif yang bisa memberi inspirasi bagi orang lain. Jadikan akunmu cerminan kepribadian muslim yang baik.
10. Terapkan adab dalam berkomunikasi online. Jika kamu berdiskusi atau berdebat, gunakan bahasa sopan. Hindari berdebat tanpa ilmu atau merendahkan pendapat orang lain. Islam mengajarkan adab dalam setiap perkataan, termasuk di dunia maya.
Bersuci di era digital tidak hanya soal air dan kebersihan fisik. Ini juga soal tanggung jawab dalam menggunakan teknologi dengan cara yang baik dan benar. Kamu bisa tetap suci di dunia modern dengan cara menjaga niat, ucapan, dan tindakan.
Dengan hidup bersih secara lahir dan batin, kamu akan merasa lebih tenang dan dekat dengan Allah. Dunia digital bisa menjadi sarana pahala jika kamu menggunakannya untuk kebaikan. Bersuci bukan sekadar kewajiban, tapi gaya hidup muslim yang mencerminkan iman, tanggung jawab, dan kesadaran diri.
Jika kamu menerapkan semua langkah ini, hidupmu akan lebih seimbang. Kamu bisa memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan nilai-nilai Islam. Dunia maya dan dunia nyata sama-sama butuh kebersihan, dan kamu punya kendali penuh untuk menjaganya.
[] Nafis Naufal Al Bana











