almuhtada.org – Tujuan utama penciptaan manusia dan jin adalah beribadah kepada Allah SWT.
Ibadah bukan hanya terbatas pada ritual seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.
Tetapi mencakup seluruh aktivitas manusia selama diniatkan karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ٥٦
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ibadah sebagai Tujuan Hidup
Ayat ini mengingatkan bahwa hakikat hidup manusia bukanlah sekadar mencari kesenangan dunia, harta, atau kedudukan, melainkan menjadikan seluruh hidupnya sarana mendekat kepada Allah.
Segala aktivitas, dari yang kecil hingga yang besar, seharusnya diarahkan untuk mendapatkan rida-Nya.
Ibadah dalam Makna Luas
Ibadah memiliki makna yang luas. Ulama mendefinisikannya sebagai segala bentuk ketaatan lahir dan batin yang dicintai dan diridai Allah.
Maka, bekerja untuk mencari nafkah halal, menuntut ilmu, membantu sesama, bahkan istirahat sekalipun bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk kebaikan dan mengikuti aturan Allah.
Contoh:
- Seorang mahasiswa belajar dengan niat agar ilmunya bermanfaat bagi umat.
- Seorang pekerja menafkahi keluarganya dengan cara halal.
- Seorang ibu merawat anak dengan penuh kesabaran.
Menyeimbangkan Ibadah Ritual dan Ibadah Sosial
Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah ritual (seperti salat, puasa) dan ibadah sosial (seperti bekerja, berbuat baik, menolong orang lain).
Keduanya tidak boleh dipisahkan. Shalat memperkuat hubungan dengan Allah, sementara amal sosial menunjukkan implementasi nilai ibadah dalam kehidupan nyata.
Aktivitas Dunia sebagai Jalan Menuju Akhirat
Kesibukan duniawi bukan berarti menjauhkan manusia dari tujuan hidupnya. Justru dunia adalah ladang amal untuk menyiapkan kehidupan akhirat.
Allah tidak melarang manusia mencari rezeki dan menikmati dunia, tetapi semuanya harus ditempatkan dalam kerangka ibadah.
Menjadikan Niat sebagai Kunci
Dengan niat yang benar, makan bisa menjadi ibadah (untuk menjaga kekuatan dalam beribadah), tidur bisa menjadi ibadah (agar tubuh segar untuk ketaatan), bahkan pekerjaan sehari-hari pun bisa menjadi ladang pahala.
Dalam Al-Quran surat Adz-Dzariyat: 56 menegaskan bahwa tujuan utama hidup manusia adalah beribadah kepada Allah.
Namun, ibadah bukan hanya ritual, melainkan seluruh aktivitas yang diniatkan untuk mencari rida Allah.
Maka, prioritas hidup seorang Muslim adalah menata niat dan menjadikan setiap langkahnya baik dalam belajar, bekerja, berkeluarga, maupun bermasyarakat sebagai jalan ibadah.
Dengan begitu, hidupnya akan penuh makna, seimbang, dan bermuara pada kebahagiaan abadi di akhirat.[] Muhammad Fadli Noor