Almuhtada.org – Tahukah kamu bahwa hati dalam islam memiliki 3 jenis, berikut penjelasannya!
1. Qalbun Salim (Hati yang Sehat)
Qalbun Salim adalah hati yang sehat dan bebas dari penyakit batin. Ini penuh dengan keikhlasan, ketulusan, dan cinta kepada Allah.
Seseorang yang memiliki Qalbun Salim akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, melakukan hal-hal baik, dan menghindari hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Beberapa karakteristik mengenai qolbun salim.
Memiliki hati yang sehat akan membuat Anda merasa tenang dan damai.
Setiap tindakan yang dilakukan semata-mata karena Allah, tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan dari orang lain.
Seseorang yang memiliki hati yang sehat akan selalu bersyukur atas segala jenis nikmat yang diberikan kepadanya, apakah itu besar atau kecil.
Ia akan memiliki perasaan empati dan kasih sayang dan berusaha membantu orang lain.
Setiap muslim sangat menginginkan Qalbun Salim karena hati yang sehat dan perilaku yang baik dapat membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Qalbun Maridh (Hati yang Sakit)
Qalbun Maridh adalah hati yang sakit.
Keraguan, ketidakpuasan, atau kecenderungan untuk melakukan dosa adalah beberapa contoh penyakit ini.
Hati yang sakit ini tidak selalu menolak kebaikan, tetapi seringkali dipengaruhi oleh keinginan dan nafsu.
Beberapa karakteristik mengenai qolbun maridh yaitu, mereka sering mengalami keraguan tentang iman mereka dan ajaran Allah.
Sulit untuk mendapatkan petunjuk dan nasihat dari orang lain, bahkan dari Al-Qur’an terperangkap dalam perilaku buruk meskipun menyadari bahwa itu tidak benar.
Menyembuhkan Qalbun Maridh sangat penting untuk mencegah masalah berlanjut.
Perbanyak ibadah, doa, dan merenungkan ayat-ayat Allah dapat membantu Anda pulih. Dengan kesadaran dan kerja keras, hati yang sakit dapat pulih.
3. Qalbun Mayyit (Hati yang Mati)
Hati Qalbun Mayyit adalah hati yang mati, tidak merasa apa-apa, dan jauh dari Allah.
Hati ini tidak lagi peduli dengan agama dan seringkali terjerumus dalam berbagai perilaku yang tidak baik.
Qalbun Mayyit telah kehilangan arah dan tujuan hidupnya.
Beberapa ciri Qalbun Mayyit adalah tidak merasa bersalah atau berdosa bahkan setelah melakukan tindakan yang jelas salah.
Tidak tertarik untuk melakukan amal baik, membaca Al-Qur’an, atau beribadah.
Merasa hidup tanpa tujuan dan hampa.
Bagi seorang muslim, Qalbun Mayyit adalah situasi yang paling berbahaya.
Namun, hati yang mati masih bisa hidup kembali.
Seseorang dapat mengembalikan Qalbun Mayyit menjadi Qalbun Salim dengan bantuan dan ridho dari Allah SWT, pengetahuan agama, dan upaya yang sungguh-sungguh.[Muhammad Ikhsanudin]