almuhtada.org -Setiap muslim pasti memiliki rasa penuh harapan akan ibadah yang dilakukan diterima Allah. Namun, lain dari hal tersebut ada satu syarat yang sering terlupakan, yakni rasa ikhlas.
Rasulullah Sallahu alaihi wasalam bersabda: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (H.R. Bukhari)
Dalam hadist tersebut menegaskan bahwa amal yang besar sekalipun bisa menjadi sia-sia jika tidak di sertai niat yang benar. Oleh karena itu, yuk perdalam keimanan kita dengan menerapkan ikhlas di setiap apa-apa yang akan kita lakukan!
Menyelami Makna Ikhlas
Secara bahasa, ikhlas memiliki arti murni dan bersih. Dalam istilah syariah, ikhlas yakni mengerahkan amal hanya untuk mencari ridha Allah subhaahu wataala, bukan karena ingin pujian manusia atau keuntungan dunia. Adapun lawan dari ikhlas yakni riya’, yang artinya pamer atau beramal karena ingin dilihat orang lain.
Pentingnya Ikhlas dalam Kehidupan
Ikhlas merupakan sebuah syarat diterimanya sebuah amal atau ibadah dalam kehidupan. Allah subhanahi wataala berfirman:
“Padahal mereka tidak di perintahkan kecuali supaya menyembah Allah sehingga memurnikan (mengikhlaskan) ketaatan kepada-Nya dengan hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).”
Selain itu Allah subhanahu wataala juga berfirman dalam Q.S. Az-Zumar ayat 11 yang artinya;
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.
Ayat ini menegaskan bahwa dengan kita ikhlas menjadikan hidup kita tenang. Seorang hamba tidak lagi gelisah menunggu sebuah penghargaan atau takut terhadap celaan. Dengan ikhlas juga membuat seorang lebih kuat dalam menghadapi sebuah ujian atau cobaan, karena ia sadar semua upayanya yakni tiada lain hanyalah untuk Allah.
Tentang Menjaga Ikhlas
Menjaga untuk senantiasa ikhlas bukanlah perkara yang mudah. Sebagai seorang manusia, pasti ada kalanya hati ingin di puji. Seorang manusia pasti merasakan sakit atau kecewa ketika tidak di hargai, dan bahkan merasa berat ketika beramal tanpa ada yang tahu. Di era saat ini dengan teknologi seperti media sosial yang semakin canggih, godaan riya’ semakin besar, karena banyak orang berlomba menunjukkan kebaikan agar mendapat pengakuan.
Cara Menumbuhkan dan Menjaga Ikhlas
- Perbaiki niat sebelum, saat, dan setelah beramal.
- Biasakan amal tersembunyi, seperti sedekah diam-diam seperti salat malam tanpa diketahui orang lain.
- Perbanyak dia, mohon kepada Allah agar di jauhkan dari sifat riya’.
- Ingat balasan Allah, bukan pujian manusia. Amal atau ibadah sekecil apa pun tidak akan pernah sia-sia jika dilakukan dengan keikhlasan.
Ikhlas merupakan sebuah inti dari setiap amal atau ibadah setiap hamba. Amal tanpa di sertai adanya rasa ikhlas tidaklah bernilai di sisi Allah subhanahu wataala. Sebaliknya, amal kecil yang disertai dengan keikhlasan, tentu menjadi agung jika di lakukan dengan hati yang tulus ikhlas.
Wallahu alam bissawab. Demikianlah artikel yang saya buat, semoga kita semua termasuk para hamba yang menyembah dan beribadah pada -Nya dengan tulus ikhlas, sehingga senantiasa mendapatkan rahmat dan ridha dari Allah subhanahu wataala, aamiin aamiin yarobbal alamin. Semoga bermanfaat. [Rosi Daruniah]