almuhtada.org – Pernah ga sih kamu merasa gundah, galau, frustasi, stuck, atau bahkan iri sama orang lain, tapi bingung apa yang salah dalam diri kita? Kadang kita mikir masalahnya ada di sekitar kita. Padahal sebenarnya berasal dari dalam hati kita.
Dalam pandangan Islam, hati diibaratkan sebagai pusat kendali manusia karena ia adalah yang mengendalikan segala kebaikan dan keburukan. Jika hati dalam keadaan kotor, semua terasa kacau. Tapi jika hati dalam keadaan bersih, hidup jadi lebih ringan. Islam telah mengingatkan betapa pentingnya kesehatan hati untuk tubuh kita, Rasulullah SAW bersabda :
أَلَا إِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ, وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ
Artinya: “Ingatlah, dan sesungguhnya di dalam diri manusia itu terdapat segumpal darah. Jika ia baik, baik (pula) seluruh tubuh. Dan bila ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.” (Muttafaqun Alaih)
Dari situ dapat terlihat bahwa hati bukan sekadar organ, tetapi pusat spiritual yang menentukan arah hidup seseorang. Karena itu, ketika hati dipenuhi berbagai masalah maka dampaknya akan langsung terasa pada mental health. Tapi tenang, Islam tidak membiarkan kita bingung, ia telah menyiapkan solusi sejak lama dan para ulama menyebutnya lima obat hati (tombo ati).
Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan lagu legendaris Opick yang berjudul ‘Tombo Ati’, dalam liriknya terdapat makna mendalam untuk mengobati hati kita yang sedang kacau. berikut liriknya:
Tombo ati iku limo perkarane (obat hati ada lima perkara), Kaping pisan, moco Qur’an lan maknane (membaca Al-Qur’an dan maknanya), Kaping pindo, sholat wengi lakonono (mendirikan sholat malam), Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono (berkumpul dengan orang saleh), Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe (memperbanyak puasa), Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe (memperbanyak dzikir malam).
Lagu berbahasa Jawa ini kaya akan makna. dalam lirik ini saja sudah mengutip nasihat ulama tentang lima obat hati. Imam An-Nawawi juga menukil dari para ahli ibadah bahwa lima hal ini adalah “penyembuh” bagi hati yang sakit. Berikut akan dijabarkan lebih lengkap.
Lima Obat Hati dalam Islam
- Membaca Al-Qur’an dan Tadabbur Maknanya (Qiraat Al-Qur’an bi at-Tadabbur).
Membaca Al-Qur’an yang dimaksud bukan sekedar membaca dan mengeja huruf saja, namun membacanya dengan penuh penghayatan, pemahaman dan tekad untuk mengamalkannya. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
’’Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.’’ (QS Yunus: 57)
Sungguh Al-Qur’an merupakan terapi terbaik bagi segala masalah hati. Ia bukan hanya mendatangkan ketenangan dan pengetahuan, tapi juga pahala dan obat hati.
- Shalat Malam (Qiyam al-Lail)
Bangun di sepertiga malam, lalu berdiri melakukan salat karena Allah dan menengadahkan doa dalam sunyi. Qiyamul lail bukan hanya ibadah, tapi juga bentuk “healing” spiritual. Dalam kesunyian itu, hati kita dilatih fokus kepada Allah SWT dan melepaskan segala beban dunia.
- Berkumpul dengan Orang-orang Saleh (Mujalasat ash-Shalihin)
Lingkungan sangat memengaruhi hati dan berkumpul bersama para orang saleh adalah cara sederhana membuat hati agar tetap sehat dan terjaga. Hal ini sebagaimana hadist yang berkaitan dengan ‘penjual minyak wangi dan pandai besi’ berikut :
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
Artinya: “Dari Abu Musa, dari Nabi Muhammad, beliau bersabda: Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, ada kalanya penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan aroma wanginya. Sedangkan pandai besi ada kalanya (percikan apinya) akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya. (HR.Al-Bukhari: 5108, Muslim: 2628), Ahmad:19163)”
- Perbanyak Puasa (Khola al-Bathn)
Puasa melatih diri menahan hawa nafsu, membersihkan hati, dan menumbuhkan empati. Mengosongkan perut dengan berpuasa bukan hanya menyehatkan jasmani, tapi juga melembutkan hati. Puasa dapat menjadi jalan penyembuh bagi hati yang luka atau terhinggap penyakit hati. Berpuasalah sebagaimana yang dianjurkan dalam Islam, karena dengan itu kita juga bisa terhindar dari perbuatan tercela.
- Dzikir di Waktu Malam (at-Tadharru’ ‘inda as-Sahr)
Berdzikir, menundukkan diri, menghinakan diri dengan berdoa disertai dengan rasa kefakiran kepada Allah SWT adalah hal yang dipuji oleh Allah apalagi jika hal tersebut dilakukan diwaktu sahur sebelum fajar.
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya : ’’Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.’’ (QS Arra’d/13: 28)
Berdzikir kepada Allah akan mendatangkan ketenangan baik hati maupun pikiran.
Jika sekarang banyak orang membicarakan mental health, sebenarnya Islam sudah sejak lama menawarkan solusinya. Rasa gundah, galau, frustasi, stuck, iri, dengki, bahkan depresi, bisa diredakan dengan menghidupkan lima obat hati ini. Hati yang sehat akan memancarkan ketenangan bagi seluruh badan, karena kesehatan mental sejatinya bukan hanya perkara psikologi modern, melainkan erat kaitannya dengan spiritualitas.
Maka, lima obat hati yang diwariskan ulama bukan sekadar nasihat klasik, tapi resep sederhana yang efeknya luar biasa. Karena melalui lima obat hati ini jiwa kita menjadi lebih damai, hidup lebih terarah, dan hati lebih dekat dengan Allah SWT.
Semoga kita dapat menjaga dan merawat hati kita dengan baik. Wallahu a’lam bishawab. [] Rezza Salsabella Putri