almuhtada.org – Dalam Islam, pendidikan tidak hanya soal pelajaran di sekolah, tetapi juga bagaimana ilmu tersebut membuat kita lebih dekat kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi orang lain.
Pendidikan adalah cahaya yang menuntun manusia keluar dari kegelapan kebodohan menuju kehidupan yang penuh keberkahan. Pendidikan Islam punya dasar yang kuat, yaitu:
- Al-Qur’an – Ayat pertama yang turun, QS. Al-‘Alaq 1–5, memerintahkan manusia untuk membaca. Ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah perintah langsung dari Allah. Membaca di sini tidak hanya terbatas pada membaca teks, tetapi juga membaca alam, kehidupan, dan tanda-tanda kebesaran Allah di sekitar kita.
- Hadis Nabi – Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah.” Artinya, laki-laki dan perempuan sama-sama punya kewajiban belajar. Pendidikan dalam Islam bersifat inklusif dan tidak mengenal diskriminasi gender.
- Ulama – Banyak ulama besar Islam seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Sina, dan Ibnu Khaldun menekankan pentingnya ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Mereka membuktikan bahwa seorang muslim bisa unggul dalam dua bidang sekaligus: menjaga iman sekaligus membangun peradaban dengan ilmu.
Tujuan pendidikan dalam Islam tidak hanya supaya pintar di sekolah, tapi juga mendekatkan diri kepada Allah dengan ilmu yang dipelajari.
Ilmu yang tidak membawa seseorang kepada Allah akan kehilangan maknanya. Mengembangkan akal dan jiwa, supaya bisa berpikir kritis sekaligus menjaga hati.
Pendidikan Islam mengajarkan keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional-spiritual. Membentuk akhlak yang baik, agar setiap muslim berperilaku sopan, jujur, dan amanah.
Rasulullah SAW adalah teladan sempurna akhlak. Beliau pernah bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Bermanfaat untuk orang lain, sesuai sabda Nabi: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Artinya, pendidikan sejati adalah yang hasilnya bisa dirasakan oleh lingkungan sekitar, bukan hanya untuk diri sendiri. Dengan kata lain, tujuan pendidikan Islam adalah mencetak generasi yang seimbang: cerdas, beriman, berakhlak, dan peduli pada sesama.
Pendidikan Islam bisa dilakukan di berbagai tempat:
- Di Sekolah atau Pesantren– Belajar ilmu agama (Al-Qur’an, hadis, fiqih) sekaligus ilmu umum (matematika, sains, bahasa). Pesantren misalnya, menjadi laboratorium kehidupan yang menanamkan kedisiplinan, kemandirian, dan akhlak.
- Di Masjid atau Majelis Taklim – Mendengarkan ceramah, pengajian, atau belajar membaca Al-Qur’an bersama jamaah. Di sini, ilmu disampaikan dengan suasana kekeluargaan yang memperkuat ukhuwah.
- Di Rumah – Orang tua adalah guru pertama bagi anak. Sejak kecil, anak diajarkan doa, shalat, serta nilai-nilai kebaikan. Pendidikan keluarga menjadi fondasi yang tidak tergantikan karena kebiasaan kecil di rumah bisa membentuk karakter anak.
- Dalam Kehidupan Sehari-hari – Pendidikan Islam bukan hanya di kelas, tetapi juga dalam sikap, pergaulan, dan cara bekerja. Seorang muslim yang menepati janji, bekerja dengan jujur, atau menjaga kebersihan lingkungan juga sedang menerapkan pendidikan Islam.
Di zaman modern, pendidikan Islam punya beberapa tantangan, seperti:
- Banyaknya budaya luar yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Arus globalisasi membawa gaya hidup yang sering kali bertentangan dengan nilai Islam, misalnya hedonisme dan individualisme.
- Krisis moral pada generasi muda. Fenomena kurang hormat pada orang tua, kecanduan media sosial, hingga rendahnya kepedulian sosial menjadi masalah nyata.
- Kualitas pendidikan di beberapa sekolah atau pesantren yang masih perlu ditingkatkan. Ada lembaga pendidikan yang masih belum mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan tuntutan zaman.
Untuk menghadapi hal ini, pendidikan Islam perlu lebih kreatif. Teknologi bisa menjadi sarana pembelajaran, seperti aplikasi Al-Qur’an digital, kelas online, atau video kajian yang bisa diakses kapan saja.
Di samping itu, teknologi harus digunakan secara bijak agar benar-benar mendukung tujuan pendidikan, bukan sebaliknya.
Selain itu, peran guru dan orang tua sangat penting. Pendidikan akhlak tidak cukup hanya dengan ceramah, tetapi harus ditunjukkan melalui teladan nyata. Anak-anak lebih mudah meniru sikap dan perilaku daripada hanya mendengarkan kata-kata.
Pendidikan dalam Islam sangat penting karena mengajarkan kita ilmu sekaligus akhlak. Dasarnya adalah Al-Qur’an, Hadis, dan ajaran para ulama. Tujuannya bukan hanya membuat pintar, tetapi juga menjadikan kita manusia yang beriman, berakhlak baik, dan bermanfaat bagi orang lain.
Pendidikan Islam bisa dimulai dari rumah, sekolah, masjid, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah tantangan zaman modern, pendidikan Islam harus terus diperkuat agar mampu mencetak generasi yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia. Dengan pendidikan Islam, umat tidak hanya bisa bertahan menghadapi perubahan, tetapi juga berkontribusi positif bagi peradaban dunia. [Dewi Wahyu Malikatul Kafi]