almuhtada.org – Menuntut ilmu merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap insan.
Sejak dahulu, para ulama dan cendekiawan menekankan pentingnya ilmu untuk cahaya kehidupan yang mampu membimbing manusia di dunia maupun di akhirat. Artikel ini akan dibahas beberapa keistimewaan dan keutamaan orang yang berilmu.
Dikisahkan dalam suatu hadis, Nabi Muhammad SAW pernah datang ke suatu masjid lalu melihat setan sedang berdiri di samping pintu masjid. Nabi Muhammad SAW bertanya kepada setan “Wahai setan apa yang engkau lakukan?”
Lalu setan menjawab “Saya hendak masuk ke masjid dan menggoda orang yang sedang salat itu tetapi, saya takut kepada orang yang sedang tidur di sebelahnya.” Nabi SAW bertanya “Kenapa engkau takut kepada orang yang sedang tidur, bukannya kepada orang yang sedang shalat?“ Setan menjawab “Karena orang yang sedang shalat itu tidak berilmu, sangat mudah untuk menggodanya, sedangkan orang yang tidur itu adalah orang yang berilmu.”
Dari cerita ini, dapat kita ketahui bahwa orang yang berilmu itu memiliki kemuliaannya sendiri, bahkan setan pun takut ketika melihat orang berilmu sedang tidur. Kenapa demikian? Karena, ketika orang yang berilmu tersebut terbangun lalu beribadah setan akan kesulitan untuk menggoda ibadahnya, lain halnya dengan orang yang tidak berilmu, akan sangat mudah bagi setan untuk mengganggu ibadah orang yang tidak berilmu.
Berdasarkan cerita tersebut dapat kita ketahui juga bahwa dengan berkumpul dan selalu dekat dengan orang berilmu, kita akan mendapatkan syafaat dari keistimewaan yang dimiliki oleh orang berilmu tersebut.
Islam sangat memuliakan orang-orang berilmu. Tidak heran jika banyak tokoh-tokoh agama islam yang sangat luar biasa dalam membangun peradaban. Seperti Al-Khawarizmi (Bapak Aljabar), Ibnu Sina (Bapak Kedokteran Modern), Al-Razi (Perintis Kimia), Ibnu Haitham (Bapak Optik Modern), dan Al-Jazari (Bapak Robotika).
Bukti Islam sangat memuliakan orang berilmu dapat juga dilihat dari surat Al-Mujadalah ayat 11:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat di atas menyebutkan bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat orang-orang berilmu.
Adapun keutamaan orang berilmu menurut hadis sebagai berikut:
- Dicintai oleh Nabi Muhammad SAW
عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ
Dari Zaid bin Tsabit mengatakan, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadits dariku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Daud.
- Dimudahkan jalan ke surga
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkanbaginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
- Orang yang paling utama
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Utsman bin Affan ia berkata; Nabi Muhammad SAW bersabda: “Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Kemuliaan dan keunggulan yang melekat pada penuntut ilmu, hendaknya menjadi motivasi bagi kita untuk terus belajar, mengembangkan diri, serta mengamalkan ilmu yang dimiliki. Semoga dengan ilmu yang kita miliki, kita dapat bermanfaat bagi banyak orang, serta termasuk dalam golongan orang yang istiqamah dalam menuntut ilmu dan mendapat keberkahan darinya. Aamiin. [Nadjua Maulida Syahra]