Pengorbanan Yang Tidak Pernah Sia-Sia: Jalan Menuju Ampunan, Rezeki, Hingga Derajat Tertinggi dan Kemenangan di Sisi Allah Swt.

Ilustrasi seseorang yang sedang mengangkat kedua tangannya dalam doanya di tengah padang pasir sore hari.

almuhtada.org – Setiap perjuangan yang kita lakukan pastinya menuntut yang namanya sebuah pengorbanan. Dan setiap pengorbanan yang lahir dari iman dan juga niat yang tulus ikhlas maka tidak akan pernah berakhir dengan sia-sia begitu saja. Seperti halnya api yang menempa dan juga mengubah logam biasa menjadi sebuah pedang, begitu pula ujian dan juga pengorbanan yang menempa jiwa kita menjadi seorang yang lebih mulia. Dalam Kitab Suci Al-Qur’an, Allah Swt. menjanjikan bahwasanya yang mengorbankan harta, kemudian waktu, dan sampai bahkan dirinya demi Allah Swt. maka akan mendapatkan balasan yang tidak disangka-sangka dan terbayangkan yaitu bukan hanya dicintai oleh-Nya, akan tetapi diangkat ke derajat yang lebih tinggi.

Baca Juga:  Sistem Hukum Berbasis Agama: Harmoni atau Tantangan dalam Negara Modern?

Pertama, Pengorbanan dan Sebagaimana Janji Allah Swt. di dalam Quran Surat Al-Anfaal ayat ke-74;

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.”

Ayat diatas menegaskan kepada kita semua bahwasanya iman yang sejati bukan hanya di atas lisan yang kita ucapkan saja, akan tetapi dibuktikan dengan perbuatan dan amal kita dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan berhijrah, kemudian berjihad, dan juga saling menolong kepada semua makhluk Allah Swt.

Siapa yang mau berkorban karena Allah Swt., maka akan dibahas bukan hanya dengan pahala biasa saja, akan tetapi dengan maghfirah yaitu ampunan dan juga rezeki yang mulia. Rezeki itu tidak selalu berbentuk material saja, akan tetapi juga berupa kelapangan hati, kemudian ketenangan batin, atau bahkan sahabat atau teman-teman yang saling mengingatkan dalam kebaikan.

Kedua, Kemudian Allah Swt. juga berfirman Quran Surat At-Taubah ayat ke-20 yang artinya;

Baca Juga:  Adab Berteman dalam Islam: Sebuah Kajian dari Kitab Adabu Fiddin

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”

Dalam ayat tersebut, Allah Swt. menyebut orang-orang yang berjuang dengan harta dan juga jiwanya maka akan mendapatkan kemenangan bukan hanya di dalam dunia saja, akan tetapi juga di akhirat kelak. Seperti halnya matahari yang tidak pernah berhenti bersinar meskipun sering ditutupi oleh awan-awan di langit, nah begitu pula dengan orang-orang yang berjuang dengan harta dan juga jiwanya meskipun dunia tidak melihat semuanya, dan pada akhirnya akan bersinar di hadapan Allah Swt.

Ketiga, Allah Swt. berfirman di dalam Quran Surat An-Nahl ayat ke-110

“Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita ujian, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun (Pemberi Maghfirah) lagi Maha Penyayang (Pemberi Rahmat).”

Ayat diatas merupakan bentuk pelukan kasih sayang dari Allah Swt. bagi hati yang sedang hancur dan juga remuk yaitu yang pernah jatuh, kalah, tersakiti, akan tetapi tetap bangkit dan juga melangkah dalam berkorban dan berbuat kebaikan. Maka Allah Swt. janjikan rahmat dan juga ampunan-Nya.

Kaitannya dengan Kehidupan di Zaman Sekarang

Di era yang serba cepat ini, pastinya kita lebih suka mendapatkan hasil daripada kita harus berproses atau berusaha. Akan tetapi dalam ajaran Agama Islam mengajarkan bahwa proses lah yang menentukan derajat kita di sisi Allah Swt.

Dimana pengorbanan yang kita lakukan di zaman sekarang ini mungkin bukan perang di dalam area medan jihad, akan tetapi dengan melawan hawa nafsu, membantu saudara atau teman-teman kita yang sedang kesusahan, kemudian dengan menjaga amanah dengan sebaik-baiknya, dan juga bersabar saat saat kita dikecewakan atau disakiti.

Contoh sederhananya yaitu

● Seorang mahasiswa atau mahasiswi yang memilih untuk berbuat jujur walau dia mengetahui resikonya yaitu mendapatkan nilai yang tidak sempurna.

● Kemudian seorang ibu yang rela menahan keinginannya tidak membeli baju baru agar bisa menyekolahkan anak-anaknya.

Itulah salah satu contoh pejuang di masa kini. Dan juga pengorbanan mereka tidak akan luput dari pandangan Allah Swt.

Pengorbanan Itu Sejatinya Jalan Menuju Kemuliaan

Allah Swt. tidak menilai seberapa banyak apa yang kita miliki dan juga apa yang kita beri, akan tetapi seberapa besar keikhlasan yang ada di dalam hati saat kita memberikan apa yang telah Allah Swt. titipkan kepada kita.

Karena setiap tetes peluh keringat yang kita keluarkan, kemudian setiap kali kita menahan amarah dan emosi dan juga setiap kali kita memberi tanpa adanya rasa pamrih maka itu semuanya merupakan pengorbanan yang dicatat oleh malaikat dan Allah Swt. takkan menyia-nyiakannya atas semua yang telah kita lakukan.

Berkorban itu seperti halnya menanam benih cinta kepada Allah Swt. Saat kita menyerahkan sesuatu yang kita miliki karena-Nya maka Allah Swt. akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih indah dan berlipat ganda.

Jadi, jika hari mungkin sekarang ini kita sedang berjuang dengan tenaga, harta, pikiran ataupun dengan air mata maka jangan sekali-kali pernah merasa rugi. Karena setiap pengorbanan dengan niat tulus ikhlas karena Allah Swt. maka itu merupakan tiket menuju rahmat dan juga surga-Nya Aamiin. Semoga Bermanfaat. [] Alfian Hidayat – Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada Angkatan 5

 

 

Related Posts

Latest Post