Amalan yang Sangat Dianjurkan pada Bulan Muharram, Simak Penjelasan ini!

Tulisan Arab yang dibaca Muharram (https://pin.it/2grwRIpZo - almuhtada.org)

almuhtada.org – Tahun Hijriyah dimulai dengan bulan yang sangat istimewa dalam Islam, yaitu bulan Muharram. Bulan Muharram termasuk dalam empat bulan haram atau suci yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Dalam QS. At-Taubah ayat 36, Allah berfirman: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram…”

Empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Di bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk menjauhi segala bentuk kezaliman dan memperbanyak amal saleh. Namun, di antara bulan-bulan itu, Muharram memiliki posisi tersendiri karena disebut oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Syahrullah al-Muharram (bulan Allah Muharram).

Baca Juga:  Inilah Perbedaan Antara Umrah dan Haji, Umat Muslim Wajib Tahu!

Sebagai bulan yang penuh keberkahan dan keutamaan, Muharram membuka peluang besar bagi setiap muslim untuk meraih pahala dan pengampunan dari Allah SWT. Berikut ini amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Muharram.

1. Puasa Sunnah Muharram (Terutama Tasu’a dan Asyura)

Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram.”(HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan berpuasa di bulan Muharram. Bahkan meskipun Ramadan adalah bulan yang paling utama, puasa terbaik setelahnya adalah puasa Muharram. Menurut sebagian ulama, ini menunjukkan bahwa bulan Muharram adalah ladang amal puasa sunnahyang sangat luas dan penuh berkah.

2. Puasa Asyura (10 Muharram)

Puasa pada hari Asyura adalah amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Asyura, aku berharap kepada Allah, dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Baca Juga:  Mengapa Helikopter Penyelamatan Tidak Seperti di Film: Kasus Juliana di Gunung Rinjani

Puasa ini dapat menjadi penghapusan dosa setahun yang lalu. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, yang memberikan peluang ampunan hanya dengan menjalankan satu hari puasa.

3. Puasa Tasu’a (9 Muharram)

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berniat untuk menyempurnakan puasa Asyura dengan berpuasa juga pada 9 Muharram, agar tidak menyerupai kebiasaan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram saja.

“Jika aku masih hidup tahun depan, aku akan berpuasa juga pada tanggal sembilan.”(HR. Muslim)

Dari hadis tersebut,, puasa Tasu’a dan Asyura dilakukan berurutan yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram sebagai bentuk sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan).

4. Memperbanyak Zikir dan Istighfar

Bulan Muharram adalah momentum untuk memperkuat hubungan vertikal dengan Allah SWT melalui zikir dan istighfar. Zikir merupakan amalan ringan namun sangat besar pahalanya di sisi Allah.

Zikir bisa dibaca kapan saja, di pagi, sore, atau malam hari. Bahkan dalam aktivitas sehari-hari seperti berjalan, memasak, mengendarai kendaraan, zikir tetap bisa dilantunkan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 41:

Baca Juga:  Penghianatan Samiri Terhadap Islam dan Balasan Allah Kepadanya

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”

5. Shalat Sunnah dan Qiyamullail

Amalan shalat sunnah sangat dianjurkan diperbanyak pada bulan Muharram. Shalat sunnah, selain menjadi sarana menambah pahala, juga menjadi penutup kekurangan dalam shalat fardhu.

Dalam sebuah hafis diriwayatkan: “Hendaklah kalian mengerjakan qiamulail karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian.” (HR. Tirmidzi)

Di bulan Muharram, kita bisa memperbanyak qiamulail bisa menjadi salah satu cara untuk menghidupkan malam dengan penuh keberkahan.

6. Membaca dan Merenungi Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an di bulan Muharram sangat dianjurkan, apalagi jika dilakukan setiap harinya. Selain membaca, penting untuk kita juga merenungkan makna setiap ayat Al-Qur’an agar bisa menjadi pedoman hidup.

Baca Juga:  Mengapa Helikopter Penyelamatan Tidak Seperti di Film: Kasus Juliana di Gunung Rinjani

Jadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam menjalani tahun baru hijriah agar setiap langkah kita tetap di jalan yang benar. [Berliana Salwa Auliya]

Related Posts

Latest Post