Didikan Kecil dari Orang Tua yang Ternyata Jadi Fondasi Hidup Saat Dewasa

Ilustrasi gambar orang tua yang sedang bersama anaknya (freepik.com-almuhtada.org)

almuhtada.org – Semasa kecil, kita mungkin pernah ngambek karena tidak langsung dibelikan mainan seperti teman teman. Padahal keinginan kita saat itu sederhana yaitu mempunyai barang yang teman teman punya. Tapi orang tua punya cara sendiri untuk mendidik, bukan langsung menuruti, tapi mengajarkan untuk menabung terlebih dulu untuk mendapatkan apa yang kamu mau.

Dari situlah muncul rasa bangga apabila kita membeli barang dari hasil konsisten kita dalam menabung. Di situlah pertama kali kita kenal arti usaha, konsistensi, dan fokus. Dan tanpa kita sadari, tiga hal itu ternyata jadi bekal penting ketika dewasa.

  1. Usaha

Waktu kecil, kita belajar kalau sesuatu yang kita inginkan itu tidak langsung jatuh dari langit. Kita harus cari cara untuk mendapatkan nya tidak hanya minta, tapi juga usaha. Dari situ, terbentuklah pribadi yang mau bergerak, bukan cuma berharap.

Saat dewasa, kebiasaan itu terbawa. Misalnya, waktu gagal di lomba atau seleksi, kita kemudian merefleksikan “Apa yang kurang ya?” kemudian terus mencoba cari cara dengan ikut pelatihan/seminar, diskusi dengan yang lebih berpengalaman, mencoba ikut lomba lagi. Bukan karena kita yakin langsung bisa, tapi karena kita tahu bahwa hasil itu datang dari proses.

Allah berfirman di dalam AlQur’an:

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (QS. AnNajm: 39)

Artinya, apa yang kita dapat, tergantung dari seberapa besar usaha yang kita lakukan.

  1. Konsisten
Baca Juga:  Kenapa Istiqomah Itu Berat? Ini Jawaban Jujurnya

Menabung dari uang jajan itu butuh waktu, tidak bisa sehari langsung beli barangnya. Tapi justru di situ, kita belajar kalau yang penting itu bukan yang cepat, tapi rutin. Sedikit Sedikit, asal rutin dan konsisten.

Di kehidupan sekarang pun gitu. Mau itu belajar, nabung, nulis, atau kerja yang penting bukan sekali langsung dengan hasil besar, tapi konsisten untuk tetap bertahan dan mencapai hasilnya. Yang jalan terus meski pelan, biasanya yang sampai duluan.

Rasulullah pernah bersabda:

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang paling rutin meskipun sedikit.” (HR. Muslim)

Jadi, bukan seberapa heboh awalnya, tapi seberapa sanggup kita untuk tetap jalan di hari hari biasa.

  1. Fokus

Ketika menabung biasanya timbul godaan untuk mempergunakan uang tabungan. Tapi kita harus menahan dan fokus dengan tujuan awal. Kita belajar untuk memilih prioritas dan tidak mudah kedistract.

Itu juga yang membuat kita sekarang jadi lebih bisa milih mana yang penting, mana yang cuma bikin senang sebentar. Waktu orang lain foya foya, kita mungkin lagi nahan demi tabungan usaha. Waktu yang lain udah nyerah, kita masih lanjut karena tahu tujuan kita belum tercapai.

Allah berfirman:

“Wahai orang orang yang beriman! Bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga serta bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)

Baca Juga:  Memantaskan Hati untuk Terus Istiqomah

Di situ kita diajarin untuk sabar dan konsisten jaga arah. Karena kemenangan itu tidak datang dari yang cepat, tapi dari yang kuat menahan godaan dan tetap pada tujuan.

Kadang kita baru sadar betapa berharganya cara orang tua mendidik kita setelah kita dewasa. Ternyata waktu mereka ngajarin nabung untuk beli mainan, mereka tidak cuma mengajarkan soal uang tapi ngajarin soal nilai hidup. Tentang sabar, tentang proses, tentang bangga sama pencapaian sendiri.

Dan hari ini, kalau kita jadi pribadi yang mau berusaha, konsisten dalam mimpi, dan fokus jalanin tujuan, mungkin semua itu dimulai dari satu hal sederhana celengan kecil di sudut kamar. [Adinda Aulia]

Related Posts

Latest Post