Perang Iran dan Israel: Ketegangan Abadi di Timur Tengah

Ilustrasi hancurnya sebuah kota karena perang (Freepik.com - Almuhtada.org)

almuhtada.org – Konflik antara Iran dan Israel bukanlah perang terbuka secara konvensional, melainkan ketegangan panjang yang bersifat ideologis, geopolitik, dan militer. Sejak Revolusi Iran tahun 1979, hubungan kedua negara memburuk secara drastis.

Iran, yang saat itu berubah menjadi republik Islam, menolak keberadaan Israel dan secara terbuka mendukung kelompok-kelompok yang menentang negara Yahudi tersebut, seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina. Sementara itu, Israel menganggap Iran sebagai ancaman eksistensial, terutama karena program nuklir yang dikembangkan Iran selama dua dekade terakhir.

Meskipun Iran bersikeras bahwa program tersebut untuk kepentingan damai, Israel dan negara-negara Barat curiga bahwa Iran memiliki ambisi untuk membuat senjata nuklir.

Konflik ini sering kali terjadi dalam bentuk “proxy war” atau perang tidak langsung, seperti yang terjadi di Suriah. Iran mendukung pemerintahan Bashar al-Assad dan mengirim pasukan serta persenjataan ke Suriah, sedangkan Israel rutin melakukan serangan udara terhadap posisi milisi pro-Iran di wilayah tersebut. Selain itu, Israel juga dituduh melakukan serangan siber dan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran.

Pada tahun-tahun terakhir, ketegangan meningkat ketika Iran dan Israel saling menuduh satu sama lain atas serangan terhadap kapal di Teluk dan fasilitas militer. Israel pun memperluas kerja sama militer dengan negara-negara Arab yang juga merasa terancam oleh pengaruh Iran, seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Baca Juga:  Pertempuran Terbesar Umat Muslim: Perang Badar Sebagai Saksi Kekuatan Umat Muslim

Meskipun belum terjadi perang skala penuh antara kedua negara, situasi ini sangat berisiko menimbulkan konflik besar di kawasan Timur Tengah. Peran aktor internasional seperti Amerika Serikat, Rusia, dan PBB menjadi penting dalam menjaga stabilitas dan mendorong penyelesaian damai.

Perang antara Iran dan Israel mencerminkan kompleksitas geopolitik global, di mana ideologi, keamanan nasional, dan kekuatan regional saling bertabrakan. Tanpa upaya diplomatik yang serius, konflik ini bisa menjadi lebih besar dan berdampak luas, tidak hanya bagi kedua negara, tapi juga bagi perdamaian dunia. []Rafie zuhairi

Related Posts

Latest Post