almuhtada.org – Seiring perkembangan teknologi, kehidupan kita tidak pernah lepas dari jangkauan smartphone dan media sosial. Apalagi sekarang ini intensitas penggunaan media sosial semakin bertambah, yang dikarenakan daya tariknya berupa berita singkat, dan konten berdurasi 15-30 detik yang dapat memuat informasi menarik bagi anak muda khususnya.
Generasi muda yang lahir dan tumbuh dalam lingkungan ini sering disebut sebagai generasi scroll, generasi yang akrab dengan jempol gesit dan perhatian yang berpindah secepat kedipan mata. Namun, di balik kemudahan akses informasi, ada efek samping yang tidak bisa diabaikan dibalik penggunaan media sosial ini salah satunya menurunkan minat membaca dan fokus yang lama.
Hal ini disebabkan karena kita terbiasa melompat dari satu konten ke konten lain tanpa benar-benar mencerna maknanya, bahkan sebagian orang hanya berfokus pada gambar atau video yang tersaji tanpa memperhatikan caption pada postingan. Kondisi ini dapat berpengaruh jangka panjang yang bisa berdampak serius pada kemampuan konsentrasi, fokus belajar, dan produktivitas.
Kita menjadi mudah bosan ketika membaca teks panjang atau menonton video berdurasi lebih dari lima menit. Ini bukan hanya masalah kebiasaan, tapi juga soal otak yang sudah dibentuk oleh pola konsumsi cepat dan dangkal.
Saat ini, bahkan membaca buku bisa terasa melelahkan bagi sebagian orang. Tentunya bisa menurunkan minat membaca pada generasi muda. Padahal, membaca buku merupakan salah satu investasi jangka panjang bagi anak muda dimasa depan.
Buya hamka pernah berkata ”Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik”. Jadikan teknologi sebagai media untuk investasi jangka panjang, kemudahan akses informasi membantu kita untuk lebih rajin membaca dan lebih kritis lagi terhadap informasi yang didapat. [Andhika Putri Maulani]