Almuhtada.org – Manusia disebut sebagai makhluk paling kompleks.
Pemikiran dan akal telah dimiliki secara unik.
Permasalahan dari yang sederhana hingga rumit dapat dihadapi. Hal kecil bagi manusia dianggap besar oleh makhluk lain.
Anggota tubuh bisa digerakkan oleh pikiran.
Insting dan naluri pun telah dimiliki.
Kehidupan terus dijalani karena harapan dan nafsu.
Harapan dianggap sebagai alasan untuk bertahan.
Rasa sakit sering dirasakan, tapi kenikmatan juga bisa muncul darinya.
Perjalanan hidup selalu diakhiri dengan kenangan dan evaluasi.
Proses hidup diibaratkan seperti siklus hujan. Lahir, belajar, gagal, bangkit, sukses, hingga mati pasti dialami.
Semua manusia dianggap sama. Namun, tujuan dan hasil akhirnya berbeda.
Lingkungan dan pendidikan sangat memengaruhi.
Dalam QS. Al-Hujurat ayat 13, ditegaskan bahwa perbedaan manusia hanya terletak pada iman dan ketakwaannya.
Sifat dan akhlak bisa dibentuk oleh lingkungan.
Prinsip hidup harus ditanamkan sejak dini. Cobaan pasti akan datang, dan kekuatan jiwa harus disiapkan.
Manusia terus berubah seiring waktu. Kekurangan dicoba untuk dilengkapi.
Kedamaian sering diganti dengan kekacauan.
Lalu kekacauan ditinggalkan demi kedamaian baru.
Penasaran membuat batas sering dilanggar. Kodrat bahkan telah diubah. Pencipta telah didustakan. Hal ini pernah dikhawatirkan oleh para malaikat saat Nabi Adam diciptakan.
Iblis pun tidak mau bersujud.
Bahkan kebencian terhadap manusia bisa muncul dari sesama manusia.[Ngafif Fatah Damawan]