almuhtada.org – Rasa kantuk setelah makan adalah fenomena yang sering dialami banyak orang.
Setelah menikmati hidangan lezat, tubuh terasa lelah dan mata mulai berat.
Dalam Islam, segala sesuatu memiliki hikmah, termasuk rasa kantuk setelah makan.
Berikut pembahasan tentang hubungan antara rasa kantuk setelah makan berdasarkan al-qur’an dan hadis serta bagaimana Islam mengajarkan cara mengelola kondisi ini dengan bijak.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari, serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Rum: 23).
Ayat ini menunjukkan bahwa tidur adalah bagian dari kehidupan manusia yang telah Allah tetapkan sebagai bentuk istirahat dan pemulihan energi.
Rasa kantuk setelah makan juga merupakan bagian dari mekanisme tubuh yang menunjukkan bahwa sistem pencernaan sedang bekerja.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Cernalah makanan kalian dengan (terlebih dahulu) berzikir kepada Allah dan salatlah. Janganlah kalian tidur dalam keadaan kenyang, karena itu dapat membuat hati menjadi keras.” (HR. Ibnu Suni dan Abu Nu‘aim).
Hadis ini menunjukkan bahwa langsung tidur setelah makan bukanlah kebiasaan yang dianjurkan dalam Islam.
Rasulullah SAW mengajarkan agar setelah makan, seseorang melakukan aktivitas ringan seperti berzikir atau salat agar makanan dapat dicerna dengan baik.
Lalu Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan?
Secara ilmiah, rasa kantuk setelah makan terjadi karena beberapa faktor:
1. Peningkatan Produksi Insulin
Makanan, terutama yang mengandung karbohidrat tinggi, dapat meningkatkan produksi insulin dalam tubuh.
Insulin membantu sel menyerap glukosa, tetapi juga merangsang produksi hormon serotonin dan melatonin yang menyebabkan rasa kantuk.
2. Aliran Darah ke Sistem Pencernaan
Setelah makan, tubuh mengalihkan lebih banyak darah ke sistem pencernaan untuk membantu proses pencernaan.
Hal ini menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga kita merasa mengantuk.
3. Jenis Makanan yang Dikonsumsi
Makanan yang kaya akan karbohidrat dan lemak dapat meningkatkan rasa kantuk lebih cepat dibandingkan makanan yang kaya protein dan serat.
Adab Islam dalam Mengelola Rasa Kantuk Setelah Makan
Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam pola makan dan tidur. Berikut beberapa adab yang diajarkan dalam Islam terkait dengan rasa kantuk setelah makan:
1. Tidak Langsung Tidur Setelah Makan
Rasulullah SAW tidak menganjurkan tidur dalam keadaan kenyang karena dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan dan obesitas.
2. Melakukan Aktivitas Ringan
Setelah makan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan atau berdzikir agar makanan dapat dicerna dengan baik.
3. Menghindari Makan Berlebihan
Islam mengajarkan untuk makan secukupnya dan tidak berlebihan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah anak Adam mengisi suatu wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya.
Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napasnya.” (HR. Tirmidzi).
Rasa kantuk setelah makan adalah fenomena alami yang terjadi karena proses pencernaan dan perubahan hormon dalam tubuh.
Islam mengajarkan agar kita tidak langsung tidur setelah makan, tetapi melakukan aktivitas ringan seperti berzikir atau berjalan agar makanan dapat dicerna dengan baik.
Dengan mengikuti ajaran Islam, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang. Mari hindari tidur setelah makan, melainkan beraktivitas ringan lebih dari cukup. Semoga bermanfaat! [Eka Diyanti]
Editor: Syukron Ma’mun