Bukan Menjadi yang Sempurna, tapi untuk Menjadi Seorang yang Bergairah hingga Dianggap Gila: Pandangan Cara Hidup dalam Islam

Gambar Ilustrasi Orang yang sedang Berpegangan Tangan (freepik.com - almuhtada.org)
Gambar Ilustrasi Orang yang sedang Berpegangan Tangan (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Penulis mendaoat secercah harapan melalui sebuah kutipan keren, yang mungkin saja membuat kalian merasa baikan karena ini cocok sekali untuk kalian yang sedang merasa minder dengan kehidupan yang kalian jalani.

Kutipan tersebut mengatakan, “Life isn’t about being perfect, it’s about being so ridiculously passionate that people think you’re a little crazy.”

Kutipan ini ternyata punya korelasi kuat dengan cara pandang islam dalam menjalani kehidupan.

Di dalam Islam, kita tidak dituntut untuk menjadi manusia tanpa celah. Namun, yang memiliki nilai tinggi sebagai manusia adalah rasa semangat dan ketulusan kita dalam menapaki jalan kebaikan, meskipun jalannya berat, bahkan membuat diri kita terlihat “gila” di mata orang lain.

Mari kita berkaca pada kisah-kisah terdahulu dalam sejarah islam. Para sahabat rasulullah bukan orang-orang yang lahir sempurna.

Banyak dari mereka yang dulunya biasa-biasa aja, bahkan punya masa lalu kelam. Tapi ketika mereka memeluk Islam dan mencintai jalan Allah, semangat mereka meledak-ledak.

Mereka berubah karena gairah yang besar, gairah mencintai ilmu, mencintai kebaikan, mencintai perjuangan.

Misalnya, Abu Hurairah RA, sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Beliau baru masuk Islam di tahun ke-7 Hijriyah, artinya terlambat dibanding sahabat lainnya. Tapi karena semangatnya yang “gila” dalam belajar dan mencatat perkataan rasulullah, beliau justru jadi salah satu sosok paling berpengaruh dalam penyebaran ilmu.

Baca Juga:  Berbuat Baik : Sifat atau Keharusan?

Seandainya saja, Abu Hurairah tidak melakukan hal gila tersebut dan menunggu dirinya menjadi sempurna dulu sebelum bergerak, bisa jadi kita masih harus berjuang mengumpulkan hadits-hadits yang tersebar dimana-mana.

Allah berfirman dalam Quran surat At-taubah ayat 105 yang artinya, “Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu pula Rasul-Nya dan orang-orang mukmin.”

Ayat ini sejalan dengan pandangan tadi, bahwa bukan hasil sempurna yang Allah cari, tapi usaha yang sungguh-sungguh. Dalam Islam, niat dan kerja keras punya nilai yang luar biasa, bahkan bisa jadi ibadah. Ketika kamu belajar sungguh-sungguh, kerja keras, menulis, berdakwah, membantu orang lain, semua itu dicatat oleh Allah, walaupun akhirnya tidak sesuai harapan kita.

Dan memang terkadang orang saja orang yang mengatakan bahwa kamu “terlalu niat”, atau bahkan ngatain kamu sok idealis. Tapi justru di situlah nilai perjuanganmu. Rasulullah SAW dan para sahabat pun pernah dicemooh sebagai orang gila karena perjuangan mereka yang luar biasa. Tapi kita tahu, mereka bukan gila melainkan mereka terlalu cinta pada kebenaran.

Kita hidup di zaman yang menuntut tampilan sempurna. Segalanya dinilai dari performa luar, nilai pencapaian, prestasi, estetika feed Instagram, atau seberapa sering ikut lomba. Namun islam berbeda, Islam melihat lebih dalam  ke isi hati, keuletan, dan gairah untuk terus tumbuh.

Baca Juga:  Cara bersosialisasi yang benar menurut Islam

Kita gak hidup untuk menjadi sempurna. Kita hidup untuk menjadi luar biasa dalam cara kita mencintai kebaikan, sampai kita dikatakan aneh, gila, dan terlalu niat. Jadi, yuk jadi orang yang punya semangat hidup setinggi langit seperti para ulama, sahabat, dan orang-orang beriman terdahulu yang semangatnya gak pernah padam.

hidup bukan soal kesempurnaan. Tapi tentang cinta yang begitu besar terhadap apa yang kita yakini, sampai orang lain pun terinspirasi atau bahkan heran, “Kok kamu segitunya, sih?” []Pranita Wulan Andini

 

Related Posts

Latest Post