Awalnya Hanya Sekolah Kecil, Kok Bisa Jadi Universitas Besar? Penasaran Sejarahnya?

Ilustrasi kampus modern dengan gedung-gedung tinggifreepik.com

almuhtada.org – Banyak universitas besar di Indonesia dan dunia ternyata memiliki kisah unik dalam proses pembentukannya. Beberapa bahkan awalnya hanya berupa sekolah guru, madrasah, atau institusi kecil dengan jumlah mahasiswa yang sangat terbatas. Perjalanan dari lembaga pendidikan sederhana hingga menjadi universitas besar membutuhkan perjuangan panjang, mulai dari inisiatif tokoh pendiri, dukungan masyarakat, perubahan status kelembagaan, hingga peran pemerintah.

Salah satu contoh menarik adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), yang awalnya didirikan pada masa pascakemerdekaan sebagai bentuk perlawanan intelektual terhadap penjajahan. Gedung pertamanya bahkan memanfaatkan fasilitas milik rumah sakit dan sekolah militer. Lambat laun, universitas ini tumbuh melalui semangat kebangsaan, dorongan untuk mencerdaskan anak bangsa, dan kerja keras civitas akademikanya.

Hal serupa juga bisa dilihat dari Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang bermula dari kursus B-1 dan B-2 untuk calon guru di zaman kolonial. Seiring perubahan zaman, lembaga tersebut terus mengalami transformasi, berganti nama beberapa kali, hingga resmi menjadi universitas yang berlandaskan visi konservasi dan pendidikan berkelanjutan.

Baca Juga:  Kunci Kesuksesan Seorang Muslim: Senantiasa Melibatkan Allah dalam Segala Urusan

Latar belakang berdirinya universitas-universitas ini tentu tidak lepas dari semangat keilmuan dan kesadaran akan pentingnya pendidikan tinggi. Di beberapa wilayah, masyarakat bahkan ikut terlibat dalam penggalangan dana dan pengadaan lahan demi berdirinya kampus impian mereka. Hal ini menunjukkan bahwa universitas tidak lahir begitu saja, melainkan tumbuh dari semangat kolektif yang kuat.

Namun, di balik kemajuan fisik dan reputasi akademik yang kini diraih, penting bagi kita untuk tetap mengingat akar sejarah kampus sebagai simbol perjuangan dan harapan masa depan. Seperti kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang.” Maka, mengenali sejarah pembangunan universitas bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tapi juga menyemai rasa cinta terhadap ilmu dan lembaga pendidikan yang menaungi kita.

[]NEVIA ANGGRIYA

 

 

Related Posts

Latest Post