almuhtada.org – Kadang kita melihat orang yang hidupnya begitu lancar, rezekinya berlimpah, usaha sukses, hidup terasa aman dan nyaman, padahal ia tak pernah menyebut nama Allah, tak pernah salat, bahkan sering terang-terangan melakukan maksiat. Kita pun jadi bertanya-tanya, kok bisa ya? Apakah itu tanda Allah ridha padanya?
Jangan buru-buru menyimpulkan. Bisa jadi, itulah yang disebut istidraj.
Apa itu Istidraj?
Istidraj adalah keadaan di mana Allah memberi kenikmatan duniawi secara terus-menerus kepada hamba-Nya, padahal orang itu semakin menjauh dari-Nya. Kenikmatan itu bukan bentuk cinta, melainkan cara halus Allah menjerumuskan orang tersebut dalam kelalaian yang semakin dalam.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (menuju kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.”
(QS. Al-A’raf: 182)
Mengerikan, bukan? Berikut adalah 5 ciri-ciri istidraj yang perlu kita kenali.
- Rezeki Lancar Meskipun Tak Pernah Mengingat Allah
Jika seseorang diberi kelancaran rezeki, bisnis maju pesat, pekerjaan sukses, tapi tak ada rasa syukur, tak ada ibadah, bahkan tidak pernah menyebut nama Allah, itu namanya bukan berkah. Bisa jadi, rezeki itu hanya kesenangan sesaat yang akan menyeretnya ke jurang kehancuran.
- Merasa Tenang Ketika Melakukan Dosa
Ciri istidraj yang paling terlihat adalah hati yang tidak lagi merasa bersalah ketika berbuat dosa. Padahal, salah satu rahmat Allah adalah hati yang masih bisa merasa resah ketika berbuat maksiat. Jika sudah tenang-tenang saja meskipun berbuat salah, itu adalah peringatan keras bahwa kita harus segera bertabat.
- Jarang Sakit Padahal Sering Bermaksiat
Ada yang hidupnya sehat-sehat saja, tak pernah jatuh sakit, padahal hidupnya jauh dari Allah. Dalam beberapa keadaan, sakit bisa menjadi cara Allah membersihkan dosa. Tapi jika seseorang tidak pernah diuji dengan rasa sakit padahal hidupnya penuh dosa, bisa jadi itu tanda bahwa Allah sedang membiarkannya terus tenggelam dalam kelalaiannya.
- Merasa Semua Karena Usahanya Sendiri
Orang yang terkena istidraj biasanya merasa semua pencapaiannya adalah murni hasil kerja kerasnya sendiri. Ia melupakan bahwa ada campur tangan Allah dalam setiap langkah. Ia enggan bersyukur, enggan berbagi, dan lupa bahwa semua rezeki itu hanyalah titipan.
- Jarang Ditimpa Musibah Meskipun Jauh dari Allah
Padahal musibah itu bisa menjadi bentuk kasih sayang Allah agar kita sadar dan kembali kepada-Nya. Jika seseorang merasa hidupnya selalu mulus tanpa pernah diuji, meskipun ia jauh dari agama, itu justru bisa menjadi ujian terbesar yang tak disadari.
Jadi, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Kita harus waspada terhadap rezeki yang kita terima yang justru membuat kita lalai. Tidak semua kelancaran yang kita dapat adalah pertanda cinta dari Allah. Bisa jadi itu hanya jebakan kenikmatan dunia yang menjauhkan kita dari akhirat.
Jangan sampai kita tertipu dengan dunia yang terlihat indah, tapi ternyata sedang menggiring kita perlahan menuju ke neraka-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang sadar sebelum terlambat. Aamiin. [] M. Akiyasul Azkiya