Tahapan serta Cara Allah SWT Mengirimkan Wahyunya Kepada Rasulullah SAW

Gambar Al-Qura'an (freepik.com-almuhtada.org)

almuhtada.org – Rasulullah saw adalah nabi yang paling mulia, beliau mendapat julukan khatimul anbiya` yaitu penutup para nabi. Nabi muhammad memiliki umat yang paling banyak diantara umat nabi-nabi terdahulu. Sehingga allah swt, memberikan mu`jizat luar biasa kepada rasulullah saw, yakni Al-Qur`anul karim. Al-Qur`an adalah kitab suci umat muslim yang diturunkan kepada allah swt kepada nabi muhammad melalui perantara malaikat jibril dan diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun untuk menjadi pedoman hidup umat manusia dan untuk menyempurnakan kitab suci samawi sebelum al-qur`an.

Sebelum  al-qur`an turun, ada tahapan yang dilalui untuk sampai kepada rasulullah dan umatnya.

  1. Lauh mahfuz, sebelum al-qur`an turun, allah menyimpan al-qur`an di lauh mahfudz yaitu tempat tertinggi, menandakan bahwa al-qur`an adalah sesuatu yang sangat mulia dan harus ditinggikan.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ  فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ

“Bahkan (yang didustakan mereka itu), ialah Alquran yang mulia yang (tersimpan) di Lauhul Mahfuzh.” (QS. Al-Buruj: 21-22).

  1. Baitul izzah, setelah dari lauh mahfudz maka akan turun ke baitul izzah, yaitu langit dunia. ini terjadi ketika malam lailatul qadr.
  2. Malaikat jibril, setelah itu baru diberikan kepada malaikat jibril untuk diwahyukan kepada rasulullah saw secara berangsur-angsur selama 23 tahun. dan rasulullah mengajarkan wahyu tersebut kepada umat manusia.

Tetapi rasulullah saw mengalami bermacam-macam cara dalam menerima wahyu al-qur`an yang diberikan allah swt.

  1. Malaikat menampakkan dirinya secara langsung tanpa perantara dan tanpa mengubah wujudnya, jadi rasulullah melihat wujud asli dari malaikat. Hal ini disebutkan dalam surah an-najm ayat 13-14;
Baca Juga:  3 Keutamaan Hujan yang Terkandung dalam Al-Qur’an

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ [13]. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى

Artinya; “ sesungguhnya rasulullah telah melihatnya pada kali yang lain (kedua) [13] ketika (ia berada) di sidratul muntaha [14].

  1. Malaikat menampakkan dirinya dengan mengubah wujud aslinya menjadi seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau hafal benar akan kata-kata tersebut.
  2. Wahyu turun kepada rasulullah seperti gemerincingnya lonceng, cara inilah yang paling berat diraskan oleh rasulullah, sehingga beliau berkeringat dan sangat resah. Diriwayatkan dari zaid bin tsabit “aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada rasulullah saw. aku lihat rasulullah ketika turunnya wahyu itu seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, beliau baru kembali seperti biasa.”
  3. Malaikat memasukkan wahyu itu kedalam hati rasulullah saw, dalam hal ini rasulullah saw tidak melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa itu suda berada saja dalam kalbunya. Mengenai hal ini beliau mengatakan;

إنَّ رُوحَ القُدُسِ نفثَ في رُوعِي ، أنَّ نفسًا لَن تموتَ حتَّى تستكمِلَ أجلَها ، وتستوعِبَ رزقَها ، فاتَّقوا اللهَ ، وأجمِلُوا في الطَّلَبِ ، ولا يَحمِلَنَّ أحدَكم استبطاءُ الرِّزقِ أن يطلُبَه بمَعصيةِ اللهِ ، فإنَّ اللهَ تعالى لا يُنالُ ما عندَه إلَّا بِطاعَتِهِ

“Sesungguhnya Ruhul-Qudus menghembuskan ke dalam diriku, bahwa suatu jiwa sama sekali tidak akan mati hingga disempurkan Rezekinya. Maka bertakwalah kepada Allah, baguskan dalam meminta, dan janganlah kalian menganggap lamban datangnya rezeki, sehingga kalian mencarinya dengan cara mendurhakai Allah, karena apa yang di sisi Allah tidak akan bisa diperoleh kecuali dengan menaati-Nya.”

Baca Juga:  Kisah Jendela Cinta Hafshah Binti Umar kepada Rasulullah Saw

[] Nabila putri kholidah.

Related Posts

Latest Post