Jangan Berhenti Bertanya, Karena dari Sanalah Kamu Tumbuh

Ilustrasi seorang murid yang bertanya dalam kelas (Pinterest.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Ketika masih kecil kita memiliki satu keistimewaan yang sama yaitu suka bertanya. Kita bertanya tentang banyak hal, dari yang sederhana hingga yang paling rumit, dan kita menerima berbagai jawaban dengan penuh rasa ingin tahu, tidak akan berhenti bertanya sampai menemukan jawaban yang benar-benar bisa kita terima.

Namun, semakin kita tumbuh, keistimewaan itu perlahan memudar. Aktivitas bertanya yang dulu menyenangkan mulai terasa canggung. Bahkan, tak jarang orang yang banyak bertanya justru dipandang negatif. Padahal, satu hal penting yang sering terlupakan adalah bahwa dari keberanian untuk bertanyalah segala pengetahuan bermula.

Bertanya bukanlah tanda ketidaktahuan semata, melainkan bentuk kesadaran, bahwa kita belum tahu, dan ingin tahu. Itu adalah langkah pertama menuju pemahaman, bahkan kebijaksanaan. Seorang ilmuwan memulai penelitiannya dengan satu pertanyaan kecil.

Seorang filsuf memulai pencariannya akan makna hidup dari rasa ingin tahu yang mendalam. Anak kecil yang bertanya tanpa henti tentang segala hal di sekitarnya justru menunjukkan bagaimana manusia secara alami ingin belajar dan bertumbuh.

Namun, seiring waktu, keberanian itu sering terkikis. Kita takut terlihat bodoh, takut dianggap merepotkan, takut melawan arus pemikiran yang sudah mapan. Kita dibentuk oleh sistem yang sering kali lebih menghargai jawaban cepat daripada pertanyaan yang mendalam.

Akibatnya, kita menjadi pasif, menerima apa adanya, dan berhenti tumbuh. Padahal, dunia tidak berubah karena mereka yang diam. Dunia berubah karena mereka yang bertanya: “Kenapa harus begini?”, “Apa tidak bisa lebih baik?”, atau bahkan “Bagaimana jika sebaliknya?”. Pertanyaan-pertanyaan itulah yang mendorong inovasi, memperluas wawasan, dan memicu perubahan.

Baca Juga:  Wisuda SMK Rasa Kampus: Gaya-Gayaan atau Simbol Naik Kelas?

Tentu saja, bertanya juga perlu etika. Tak masalah jika kamu ingin tahu banyak hal, tapi bertanyalah dengan niat mencari pemahaman, bukan sekadar menjatuhkan, menguji, atau mempermalukan.

Selain itu, belajarlah menyaring pertanyaan, tidak semua hal perlu ditanyakan secara langsung terutama jika jawabannya sudah umum, mudah dicari, atau seharusnya memang sudah kamu ketahui di usiamu. Jangan jadikan kemalasan mencari informasi sebagai alasan untuk bertanya. Bertanyalah dengan bijak, setelah kamu berusaha memahami lebih dulu.

Karena sejatinya, bertanya adalah bentuk usaha, bukan pelarian dari usaha itu sendiri. Maka teruslah bertanya, tapi tumbuhkan pula rasa tanggung jawab atas pertanyaanmu. Di sanalah kedewasaan dan pertumbuhanmu terbentuk.

Menjadi pribadi yang bertanya artinya menjadi pribadi yang hidup dan tidak berhenti untuk menggali, mencoba memahami, dan memperbaiki. Maka jangan biarkan dirimu terkungkung oleh rasa takut atau gengsi. Teruslah bertanya, meski tak selalu ada jawaban langsung. Karena dalam proses mencari itulah kamu sedang bertumbuh. [] Deya Sofia

 

Editor : Aulia Cassanova

Related Posts

Latest Post