Semua Pasti akan Memgalaminya

Gambar Ilustrasi Orang yang menunggu hal yang diinginkan terjebak dalam keputusasaan Kembali menjadi seorang yang bermental bajahttps://pin.it/61GlMYpFf

almuhtada.org – sebuah hal yang perlu diperhatikan dalam hidup adalah ketika menekan diri dari ribuan nafsu yang hadir. Manusia sering kali kurang menikmati hidupnya dengan puas. Saling merasa bahwa apa yang mereka dapat itu kurang dan ingin terus menerus mendapatkannya. Mereka iri jika orang lainlah yang mendapatkan keajaiban dan kenikmatan luar biasa bagi orang tersebut. Bahkan mereka yang iri selalu merebut kebahagiaan orang lain dengan berbagai cara yang kotor dari membujuk, memfitnah, memprovokasi, menyuap, sampai membunuh nya. Begitulah dunia, kita tidak tahu mereka itu siapa tapi kebanyakan dari mereka adalah orang yang seperti itu adalah orang yang sudah sejak lahir memiliki suatu keunggulan tersendiri dari harta yang berlimpah, gaya hidup mewah, bakat yang terlatih, rupa yang yang indah, banyak peminatnya seperti seorang bangsawan tapi ada juga mereka yang muncul dari orang jelek rupa, miskin, dan berkebalikan dari seorang bangsawan yaitu rakyat jelata.

Baca Juga:  Berhati-Hatilah dengan Nafsu! Inilah Tingkatan Nafsu yang Harus Kamu Ketahui!

Mereka saling membanding-bandingkan kehidupan mereka, gaya hidup mereka, sampai ada yang namanya kesenjangan sosial. Yang sering muncul sebagai tren baru dikalangan manusia zaman digital. Kesenjangan sosial merupakan sebuah kondisi ketidakseimbangan antara si kaya dan si miskin, antar budaya, antar daerah, antar keanekaragaman, dan antar perbedaan dari yang terkecil hingga yang paling signifikan. Mereka sebenarnya ingin berbuat baik pada orang yang belum pernah merasakan apa yang pernah atau sering mereka lakukan, namun cara mereka salah karena mereka terlalu membesar besarkan diri dihadapan orang yang ingin dikenalkan pada gaya hidup mereka. Pada akhirnya sifat sombong, munafik lah yang muncul dan mulai beranjak dari akar sampai ke dedaunan.

Baca Juga:  Memaafkan Orang Lain Itu Susah? Tapi Inilah Plot Twist Nya!!

Nah, bagiamana dengan diri kita sendiri sebagai umat yang beragama, mengimani bahwa Allah adalah Tuhan kita dan tiada yang bisa menggantikannnya. Perlu diketahui bahwa bumi berputar sama saja dengan berjalannya waktu, kita ditempatkan disini pasti ada suatu alasan dan dari semua alasan tersebut, semua adalah yang terbaik bagi masing-masing individu. Memaknai sesuatu bukan berarti harus menghayatinya tapi perlu mendalaminya baik secara verbal maupun nonverbal. Kamu yang sebenarnya memiliki banyak kekurangan dan keraguan untuk maju kedepan bisa saja jika memilih untuk menghapus keraguan maka kekurangan kamu akan menjadi kelebihan tersendiri, dan bakat yang belum terlihat akan terlihat didepan mata, kamu Sukes dan mencapai mimpimu setinggi apa yang engkau harapkan. Kita tidak tau kapan, tapi itu pasti terjadi selama kita bisa menghilangkan keraguan dan tidak percaya diri atas potensi yang kita miliki maka semua yang terlihat mustahil akan terasa terlewat didepan mata dengan mudahnya. Dengan usaha tirakat, berdzikir sepanjang waktu luang yang ada, berbagai macam shalat sunah Istiqomah dikerjakan dan mau memperbaiki diri dari ribuan penyesalan tiada akhir. Sesuatu yang kita tau jika keraguan dan tidak percaya diri itu tidak kita usahakan menghilangkannya, akan ada suatu kemungkinan yang terjadi antara manusia bisa berjalan sendiri dijalannya yang begitu rumit dengan kesulitan melebihi cobaan para umat manusia biasa dan mendapat apa yang diinginkan, atau menunggu sambil berkeluh kesah apa yang diharapkan. Kedua prespektif ini tidak menutup kemungkinan ada yang berhasil maupun gagal. Karena takdir sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Baca Juga:  Hijrah: Perjalanan Menuju Perbaikan Diri, Bukan Sekadar Perubahan Tampilan

Akan ada suatu masa dimana kamu berjaya dan akan ada masa dimana semua yang kamu miliki menghilang, janganlah kamu menyombongkan dirimu dihadapan sesamu atau yang lebih buruknya kepada Allah. Bersyukurlah apa yang kamu alami hari ini sebagai pelajaran bukan sebagai penyesalan hidup mu. Menerima apa adanya tanpa berkeluh kesah dan mengadu nasib dengan mereka yang sama denganmu. Sebuah ayat Al Qur’an menyatakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَتٰۤى اَمْرُ اللّٰهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْهُ ۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Ataaa amrullohi fa laa tasta’jiluuh, sub-haanahuu wa ta’aalaa ‘ammaa yusyrikuun

“Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.”

(QS. An-Nahl 16: Ayat 1)

Dari ayat tersebut telah menjadi bukti jelas bahwa apapun doa mu pasti akan datang menghampiri mu, entah akan datang besok maupun tahun depan bahkan doa itu terkabul saat kamu sudah diakhirat nanti. Jadi janganlah terburu buru dan iri menginginkan sesuatu pencapaian orang lain . Padalah belum tentu dirimu puas akan hal itu. Allah telah memilih rute terbaik bagi umat yang beriman. Sampai kapan kamu akan terus mengeluh? Seperti kata ustadz Hanan Attaki dalam sebuah majelis yaitu “Mengeluh boleh tapi jangan sampai berlebihan”. S

Baca Juga:  Pandangan Islam terhadap Rasa Takut pada Kematian

Sebagai penutup, ada sebuah pesan dari banyak sumber yang telah menyisipkan pesan motivasi ini. Berikut ini pesannya,

‏كل شيء سيأتيك في الوقت المناسب، كن صبوراً

Everything comes to you at the right time. Be patient.

Segala sesuatu akan tiba pada saatnya yang tepat. Sabar saja

[] Ngafif Fatah Damawan

 

 

 

Related Posts

Latest Post