Almuhtada.org – Setiap orang pasti menginginkan segala hal yang ia harapkan dapat terwujud menjadi kenyataan. Namun, nyatanya tidak semua hal yang kita inginkan dapat terwujud. Sering kali, harapan tersebut justru pupus. Di sinilah, keimanan kita akan diuji oleh Allah Swt. Apakah kita akan tetap percaya bahwa setiap ketentuan yang telah Allah Swt. tetapkan dalam hidup kita merupakan hal yang terbaik bagi kita serta menerima ketentuan tersebut dengan ikhlas? Ataukah kita malah berlarut-larut dalam kesedihan dan keputusasaan?
Perlu diingat bahwasannya segala ujian dan cobaan akan senantiasa hadir dalam kehidupan yang kita jalani. Tentu, kesedihan juga akan turut membersamai kita. Namun, hadirnya ujian serta cobaan dalam hidup merupakan cara Allah Swt. menunjukkan kasih sayang Allah Swt. kepada kita selaku hamba-Nya.
Mengapa ujian dan cobaan hidup termasuk ke dalam cara Allah Swt. menunjukkan kasih saying-Nya kepada kita? Pertama, segala ujian dan cobaan hidup yang diberikan oleh Allah Swt. merupakan salah satu cara untuk menempa serta membentuk diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah Swt. memiliki berbagai hikmah yang dapat kita ambil.
Dengan banyaknya hikmah yang dapat kita ambil dari ujian dan cobaan hidup yang menimpa kita, diharapkan bahwa kita dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bijak dari diri kita yang dulu. Selain itu, Allah Swt. memberikan kita ujian dan cobaan hidup untuk menggugurkan dosa-dosa yang telah kita lakukan di masa lampau. Hal tersebut dijelaskan dalam suatu hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
“Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sakitnya itu, sebagaimana sebatang pohon yang menggugurkan daun-daunnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Ujian dan cobaan hidup yang diberikan oleh Allah Swt. bukan hanya berupa rasa sakit, kehilangan, kemiskinan, rasa takut maupun rasa lapar. Ujian dan cobaan hidup yang dimaksud dapat berupa pupusnya harapan yang telah kita usahakan dan upayakan sedemikian rupa. Ujian dan cobaan hidup tersebut termasuk ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. bagi kita.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Allah Swt. selalu menetapkan ketentuan terbaik bagi para hamba-Nya. Meskipun terkadang kita merasa bahwa apa yang ditetapkan oleh Allah Swt atas kita merupakan hal yang buruk, nyatanya ketetapan tersebut merupakan ketetapan terbaik bagi kita. Hal tersebut sejalan dengan firman Allah Swt. dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 216 yang berbunyi:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا… تَعْلَمُوْنَࣖ ٢١٦
Artinya: “…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah:216)
Dari penggalan Q.S. Al-Baqarah ayat 216 di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa segala ketentuan yang telah Allah Swt. tetapkan merupakan ketentuan terbaik. Kita sebagai manusia tidak dapat mengetahui apa yang baik bagi kita, sedangkan Allah Swt. Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa percaya bahwa segala ketentuan Allah Swt. merupakan yang terbaik bagi kita.[Muhammad Khoirul Anwar]