Keikhlasanpun membutuhkan kesabaran

Keikhlasanpun membutuhkan kesabaran

Almuhtada.org –Ketika kita berbicara tentang Ikhlas tentu berkaitan dengan hati kita, dimana ikhlas secara umum berarti melakukan segala bentuk pekerjaan atau ibadah semata-mata untuk meraih keridaan Allah Ta`ala, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain. Sebaliknya, riya adalah sikap beramal atau beribadah dengan tujuan mendapatkan pengakuan dan pujian dari sesama manusia.” Secara bahasa, makna Ikhlas adalah membersihkan (jernih, bersih, suci dari pencemaran, suci dari campuran, baik itu berupa materi ataupun tidak), dan secara istilah Ikhlas adalah membersihkan hati agar menuju kepada Allah Ta`ala saja.

Dengan kata lain, dalam melakukan ibadah, hati kita tidak boleh menuju kepada selain Allah Ta`ala. Dalam melakukan segala amalan agar dapat dilakukan dengan ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah Ta`ala juga harus diiringi kesabaran, beberapa hal perlu kita perhatikan

1) Sabar untuk mengikhlaskan niat dan membersihkannya dari riya’ dan tujuan duniawi tatkala sebelum beramal dan juga tatkala sedang beramal.

Jangan pernah membohongi diri, dengan menyatakan saya sedang berjuang di jalan Allah akan tetapi ternyata ada udang di balik batu. Jika engkau membohongi dirimu, yang sekaligus berarti engkau membohongi Allah dan publik maka suatu saat Allah akan memunculkan udangmu tersebut dihadapan publik, oleh karena itu kita perlu berhati-hati

2) Setelah beramal harus sabar agar amalan tersebut tidak dirusak oleh ujub dan takabbur yang sewaktu waktu timbul karena kekaguman terhadap amalan tersebut atau merasa jasa dan peran kita yang besar sehingga dikhawatirkan akan timbul ujub atau sombong dalam hati kita padahal semua keberhasilan datangnya dari Allah semata.

Baca Juga:  Penanggalan Hijriyah: Jejak Waktu dalam Cahaya Bulan

3) Sabar untuk menyembunyikan amalan tersebut dan tidak menampakannya kepada orang lain, karena pahala amalan yang tersembunyi lebih besar. Inipun butuh kesabaran yang besar, karena jiwa selalu ingin menceritakan amalannya kepada orang lain agar dihargai dan dihormati

4) Ketika kita berbuat baik kepada orang lain maka bersabarlah dengan menjaga keikhlasan dengan tidak marah tatkala air susu dengan air tuba oleh orang yang telah kita bantu. Karena sesungguhnya kita hendaknya tidak mengharapkan “balas jasanya” dan tidak pula ucapan “terima kasihnya”. Akan tetapi kita hanya mengharapkan ridha dari Allah.

Allah berfirman:

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

Setelah itu Allah berfirman :

وَجَزٰىهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًاۙ

Artinya : Dia memberikan balasan kepada mereka atas kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutra. (Q.S Al-Insan ayat 12)

Begitu indah balasan yang Allah berikan kepada para hamba-Nya, ketika dapat melakukan amalan atau perbuatan yang diringi kesabaran dimana Allah akan memberikan balasan surga, semoga kita dapaat mengamalkan kesabaran dalam hati kita Aamiin.[] Puan Sukowati

 

Related Posts

Latest Post