Almuhtada.org – Di tengah dinamika kehidupan modern yang penuh tekanan, isu kesehatan mental menjadi semakin relevan untuk diperbincangkan. Gangguan kecemasan, stres, hingga depresi bukan lagi hal asing, termasuk di kalangan umat Islam. Dalam konteks ini, ajaran Islam sejatinya menyimpan kekayaan nilai yang mendalam untuk membantu umat membangun ketahanan jiwa secara spiritual.
Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam
Islam memandang manusia sebagai makhluk holistik yang terdiri dari jasad dan ruh. Kesehatan mental, dalam Islam, bukan sekadar terbebas dari gangguan psikis, melainkan juga kondisi jiwa yang tenteram (nafs al-muthma’innah), mampu menghadapi ujian hidup dengan sabar dan tawakal. Al-Qur’an dan hadits banyak menyinggung tentang ketenangan batin, seperti dalam QS. Ar-Ra’d: 28, “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
Iman sebagai Pilar Ketahanan Jiwa
Iman bukan hanya kepercayaan, tetapi juga kekuatan psikologis. Keyakinan bahwa hidup adalah ujian dan segala sesuatu berada dalam genggaman Allah menumbuhkan sikap sabar, optimis, dan berserah diri. Ini adalah bentuk coping mechanism yang secara ilmiah terbukti mendukung stabilitas mental.
Dalam konteks terapi modern, pendekatan spiritual berbasis agama (spiritual counseling) kini makin banyak diadopsi untuk membantu pasien mencapai ketenangan jiwa. Dalam Islam, praktik ibadah seperti salat, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan doa memiliki efek terapeutik yang kuat. Aktivitas-aktivitas ini memperkuat hubungan vertikal dengan Tuhan (habl min Allah), yang berdampak pada ketenangan batin.
Peran Komunitas dan Dukungan Sosial
Selain kekuatan iman, Islam menekankan pentingnya hubungan sosial yang sehat. Konsep ukhuwah Islamiyah dan saling menasihati dalam kebaikan merupakan bentuk dukungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Dalam situasi sulit, keberadaan orang-orang terdekat yang memberikan empati dan nasihat adalah bentuk nyata dari rahmat sosial yang diajarkan Islam.
Islam bukan hanya agama ibadah ritual, tapi juga pedoman menyeluruh yang relevan untuk membangun kesehatan mental. Dengan menjadikan iman sebagai fondasi utama, umat Islam dapat membangun ketahanan jiwa yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dalam era modern ini, pendekatan integratif antara psikologi dan nilai-nilai keislaman menjadi langkah strategis untuk menciptakan generasi yang sehat secara mental dan spiritual. []Isna Wahyu