Kutu dalam Perspektif Islam: Antara Kebersihan dan Ketentuan Syariat

Sumber: asset.kompas.com

Almuhtada.org-Kutu adalah serangga kecil parasit yang hidup dengan mengisap darah manusia atau hewan. Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan kutu sering dianggap menjijikkan dan mengganggu, terutama karena dapat menyebabkan rasa gatal dan menularkan penyakit. Namun, menariknya, dalam ajaran Islam, kutu tidak hanya dipandang dari sisi medis atau kebersihan, tetapi juga mendapat perhatian dalam ketentuan syariat.

Kutu dalam Sejarah Islam

Salah satu riwayat yang terkenal terkait kutu adalah ketika seorang sahabat Nabi Muhammad SAW mengalami gangguan kutu saat sedang ihram. Dalam keadaan ihram, umat Islam dilarang memotong rambut atau kuku. Namun, Allah memberikan keringanan melalui firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 196:

Baca Juga:  Hadiah Terbesar Umat Manusia: Al-Qur’an

“Dan jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka wajiblah atasnya berpuasa, atau bersedekah, atau berkurban.”

Ayat ini turun terkait kasus Ka’ab bin ‘Ujrah yang terserang kutu hingga sangat mengganggu kesehatannya. Nabi Muhammad SAW memerintahkan beliau untuk mencukur rambut meskipun sedang ihram, sebagai bentuk rukhsah (keringanan) dari syariat, disertai kaffarah (tebusan).

Kutu sebagai Makhluk Allah

Islam mengajarkan bahwa semua makhluk, termasuk kutu yang kecil sekalipun, adalah ciptaan Allah yang memiliki peran di ekosistem. Meskipun kutu seringkali dianggap hama, Islam tidak memandangnya sebagai makhluk hina secara mutlak. Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seekor burung mati atau sebutir biji pun kecuali dengan seizin Allah.”

Ini mengingatkan umat Islam untuk tetap bersikap adil dan tidak menyiksa makhluk hidup tanpa alasan yang benar.

Baca Juga:  Berwudhu dengan Air Hangat yang Terkena Terik Matahari Apa Hukumnya?

Kebersihan sebagai Bagian dari Iman

Keberadaan kutu sering dikaitkan dengan kondisi yang tidak higienis. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Rasulullah SAW bersabda:

“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)

Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk rutin membersihkan tubuh, pakaian, dan lingkungan, agar terhindar dari kutu maupun penyakit lainnya.

Baca Juga:  Persepsi Adalah Kewajiban, Bukan Kelebihan

Kutu dalam perspektif Islam bukan hanya sekadar serangga pengganggu, tetapi juga menjadi bagian dari pelajaran syariat tentang keringanan hukum, ketelitian dalam menjaga kebersihan, dan sikap adil terhadap semua ciptaan Allah. Dengan memahami hal ini, umat Islam diajak untuk tidak hanya melihat kutu sebagai masalah medis, tetapi juga sebagai pengingat untuk terus menjaga kebersihan dan ketaatan terhadap aturan agama.[]Ahmad Firman Syah

 

Related Posts

Latest Post