Bukan Hanya Tabungan Dunia, Akhirat pun Perlu Disiapkan

pinterest.com

Almuhtada.org – Jika kita ingin memiliki simpanan di hari tua, salah satu ikhtiarnya yakni dengan cara menabung, hal ini tidak hanya berlaku dalam bentuk tabungan uang tunai atau nontunai saja, melainkan simpanan yang jauh lebih menguntungkan dan sedang digandrungi orang-orang saat ini, yakni investasi, baik dalam bentuk emas, saham, atau properti. Investasi adalah penanaman modal atau aset dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Baca Juga:  Walid Bin Mughirah sang Penentang Islam yang berjasa dalam islam

Ada banyak cara untuk berinvestasi demi mencapai finansial freedom di masa yang akan datang, namun hal tersebut seringkali hanya kita persiapan untuk urusan duniawi saja yang tentunya hanya bersifat sementara dan tidak abadi. Padahal, sesuatu yang lebih penting kita persiapan adalah investasi untuk kehidupan selanjutnya di akhirat kelak. Karena, sejatinya dunia hanyalah tempat bersinggah untuk mencari bekal agar dapat meraih kebahagiaan yang abadi di syurga.

Baca Juga:  Bagaimana Kebiasaan membentuk Karakter Seseorang

Dikutip dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 oleh Imam an-Nawawi, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: “Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim No. 1631).

Hadis ini mengingatkan kita bahwa ada jenis “investasi” yang tidak akan pernah rugi, bahkan terus mengalirkan manfaat meski kita sudah tiada. Tiga hal itu adalah bekal abadi yang patut kita siapkan sejak sekarang.

Baca Juga:  Tantangan Gen Z di Era Globalisasi dan Solusi Berdasarkan Nilai Islam

Pertama, sedekah jariyah adalah sedekah yang manfaatnya terus dirasakan orang lain. Misalnya, membangun masjid, menyediakan air bersih, mewakafkan tanah, atau apa pun yang membawa kebaikan jangka panjang. Setiap orang yang menikmati manfaat itu akan mengalirkan pahala untuk kita, tanpa putus.

Kedua, ilmu yang bermanfaat. Ini bisa berupa ilmu yang kita ajarkan, tulisan yang kita tinggalkan, atau nasihat baik yang diamalkan orang lain. Selama ilmu itu terus dipakai dan menginspirasi, selama itu pula pahala akan terus mengalir untuk kita.

Baca Juga:  Tantangan Gen Z di Era Globalisasi dan Solusi Berdasarkan Nilai Islam

Ketiga, anak saleh yang mendoakan orang tuanya. Mendidik anak bukan hanya soal membuat mereka sukses di dunia, tapi juga membentuk karakter dan keimanan mereka. Anak yang baik dan selalu mendoakan orang tuanya adalah salah satu hadiah terindah yang terus menemani kita, bahkan setelah meninggal dunia.

Kalau soal investasi dunia saja kita serius, seharusnya investasi untuk akhirat jauh lebih kita utamakan. Karena pada akhirnya, dunia ini hanyalah tempat singgah sementara. Yang kita bawa nanti bukanlah jumlah tabungan atau seberapa banyak properti yang kita miliki, tapi amal-amal baik yang kita tanamkan selama hidup.[]Hanum Salsabila

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Latest Post