Almuhtada.org – Masa remaja adalah periode penting di mana seseorang mulai membentuk identitas diri, menentukan nilai-nilai hidup, dan merancang arah masa depannya. Di sinilah peran kesadaran diri (self-awareness) menjadi sangat penting. Kesadaran diri memungkinkan remaja mengenali emosi, memahami potensi diri, serta menilai tindakan mereka berdasarkan nilai-nilai yang diyakini.
Dalam konteks Islam, kesadaran diri bukan hanya mengenal siapa diri sendiri, tetapi juga menyadari posisi manusia sebagai hamba Allah. Remaja yang memiliki self-awareness akan lebih mudah menginternalisasi nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, tanggung jawab, kasih sayang, dan ketakwaan. Mereka tidak hanya menjalankan ibadah sebagai kewajiban formal, tetapi juga merasakan makna spiritual di balik setiap perintah agama.
Tanpa kesadaran diri, remaja rentan menjalani ajaran Islam hanya sebatas ritual tanpa pemahaman mendalam. Akibatnya, keimanan menjadi rapuh ketika dihadapkan pada tantangan, seperti pengaruh negatif lingkungan, tekanan teman sebaya, atau godaan gaya hidup modern.
Oleh karena itu, menumbuhkan self-awareness sejak dini menjadi pondasi kuat bagi remaja untuk membangun karakter islami yang sejati. Kegiatan refleksi diri, diskusi keagamaan yang membumi, mentoring dengan teladan yang baik, serta lingkungan sosial yang mendukung, sangat berperan dalam membentuk remaja yang sadar akan jati dirinya sekaligus komitmen kepada nilai-nilai Islam.
Self-awareness mengajarkan remaja untuk bertanya, “Apakah yang saya lakukan sudah sejalan dengan ajaran Islam?” atau “Apakah pilihan hidup ini mendekatkan saya kepada Allah?” Dengan begitu, setiap langkah dalam hidup mereka menjadi lebih bermakna, terarah, dan penuh keberkahan. []Isna Wahyu