Almuhtada.org – Perasaan lelah yang tak pernah ada ujungnya, semua berawal dari kebahagiaan yang hanya sebatas mimpi sekilas. Terlihat semua hal tersebut selalu berkebalikan, setiap ada kebahagiaan pasti ada kesedihan dan begitu pula kesedihan yang berlanjut pada kebahagiaan. Normal bagi kita untuk merasakan keduanya, ruang gerak yang sangat sempit berisi ribuan manusia dengan keunikan kisahnya. Melihat hal yang luar biasa seakan kita ingin sekali menjadi apa yang kita lihat saat itu, ingin menjadi dokter, menjadi guru, menjadi profesor, artis dan lainnya.
Sebuah harapan yang sangat besar padahal sulit sekali kita meraihnya dengan keadaan ekonomi sekarang. Terlebih lagi banyak sekali seorang yang sudah menjadi apa yang ia impikan, tapi tidak berkompeten dan selalu tergiur akan lembaran kecil yang tertulis nominal angka. Adapun mereka yang berlainan dengan apa yang mereka harapkan, dan itu adalah yang terbaik untuk mereka karena mereka akan berkompeten tanpa terlalu fokus memandang lembaran kecil tersebut.
Banyak hal yang membuat diri kita tidak terkendali dalam bergerak. Tergoda akan hawa nafsu yang tidak akan pernah habisnya untuk dibahas, Musuh terakhir dan terbesar umat manusia. Melawan atau tidak semua kehidupan kita tetap akan berubah, dengan bumbu rahasia tanpa tambahan bahan lain. Karena ujung dari sebuah kisah hanyalah bad ending dan good ending. Apakah kita ingat sebelum kita terlahir di dunia ada sebuah janji yang harus kita tepati?
Pasti tidak, karena manusia yang sudah lahir tidak akan ingat kehidupan sebelumnya. Sebuah janji secara perumpamaan adalah janji yang menyatakan bahwa mengakui satu satunya yang berkuasa diseluruh alam semesta dan satu-satunya Tuhan hanyalah Allah SWT. Tapi disaat lahir, peran syaitan yang terlaksana, ia menggoda sampai benar benar berpaling dari Allah SWT., dan disaat semua pasrah pada godaan syaitan kehidupannya akan terasa menyenangkan, penuh dengan adegan yang membawa kesesatan, ketamakan, kemunafikan.
Mereka tidak akan pernah yakin dengan dirinya diciptakan oleh Allah, mereka percaya dengan yang mereka lihat dan nyata didepan matanya Sebuah benda yang dianggap mistis dan berbau menyeramkan, disembah dan dijadikan tuhan oleh mereka. Itulah sebabnya saat kita lahir selalu dikumandangkan adzan dan bacaan ayat Al Qur’an, hanya untuk mengingatkan kita pada Allah agar segala godaan syaitan tidak berpengaruh pada hati lemah yang baru terbentuk. Sampai pada titik ini manusia masih mencari kebahagiaan duniawi tanpa menyadarkan diri pada kenyataan dibaliknya.
Melihat sesuatu yang begitu kejam hadir dari segala kefanaan dalam hidup. Fana yang berarti sesuatu yang tidak kekal dan rusak. Manusia selalu mencoba meraih hal hal seperti itu dan mulai tenggelam dalam setiap kepingan hal fana. Berpaling dari kenyataan mencoba sesuatu yang lebih palsu menganggap diri nya sebagai raja yang selalu dilayani. Mendapatkan semuanya yang diinginkan dengan mudah dengan menghalalkan segala cara, tanpa memperdulikan dampak yang muncul. Jika memang orang tersebut sudah terlena pada kefanaan maka ia akan terjebak pada lingkaran kepalsuan dunia, dan tidak akan pernah berhenti untuk tidak melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi dirinya. Dunia nya sudah bisa dianggap sebagai surga, dia tidak ingin mati meninggalkan dunia yang selama ini sudah menjadi tempat yang indah baginya.
Dan tanpa sadar dia sudah menjadi golongan manusia terburuk dengan berbagai gelar yang mengarah pada hinaan, seperti munafik, kafir, dan lainnya. Orang seperti itu mau bagaimana pun tidak akan pernah berubah dan hanya akan menjadi nyamuk bagi ruang sempit yang berisi sekelompok makhluk hidup. Sangat jelas azab baginya jika tidak segera bertaubat maka azab sudah menanti entah kapan dan dimana, bisa saja besoknya atau nanti diakhirat atau dialami kubur nanti.
Tidak memandang dia beragama apa, tidak memandang jabatan, pengaruh, hartanya, siapa dia, atau yang mengaku-ngaku imannya kuat tapi masih melakukan hal yang sama tanpa perlu bertaubat dan merasa dirinya paling benar. Sungguh godaan syaitan dan hawa nafsu sangat berat. Berapa banyak ia membuat rugi orang sekitar akibat sifat egoisnya yang ingin segala hal fana menjadi nyata.
Mau bagaimana pun kita perlu waspada setiap tindak tanduk serta langkah yang kita pijak agar tidak salah arah, dan tidak tenggelam dalam kefanaan dunia.Tidur bermimpi lah sampai kamu bangun untuk mengahadapi kenyataan yang tidak kamu inginkan.[] Ngafif Fatah Damawan
Editor : Aulia Cassanova