Learn, Share & Care Tugas Generasional: Keberkahan Baitul Maqdis

Liberation of mind before liberation of land (Instagram.com/@tahriraqsha – ALMUHTADA.ORG)
Liberation of mind before liberation of land (Instagram.com/@tahriraqsha – ALMUHTADA.ORG)

almuhtada.org – Baitul Maqdis adalah rumah milik kita, milik umat Islam yang seharusnya kita jaga karena aqidah keislaman membawa kita padanya.

Pembebasan Baitul Maqdis adalah tugas generasional. Generasi muslim harus sadar, mulai belajar, dan mulai peduli dengan upaya pembebasan Baitul Maqdis.

Rasulullah SAW mengingatkan bahwasannya pembebasan Baitul Maqdis bukan hanya tugas individu tetapi tugas generasi yang seharusnya diwariskan daripada orangtua-orangtua kita kepada kita dan tentunya dari kita kepada anak-anak kita.

Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dengan memberangkatkan Zaid ibn Haritsah pada Perang Mu’tah dan kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Usamah ibn Zaid (umur 17 tahun) untuk ekspedisi ke Syam.

Dalam rangka proses pembebasan Baitul Maqdis yang pertama kali Rasulullah SAW lakukan adalah melakukan persiapan ilmu.

Mengutip dari Buku Baitul Maqdis For Dummies, persiapan ilmu inilah yang memakan waktu paling lama dalam pembebasan Baitul Maqdis (Persiapan: Ilmu, Politik, Militer).

Mengapa kita harus terus peduli dengan Baitul Maqdis? Yes, salah satu alasannya adalah karena keberkahan yang ada di sana.

Hingga kini kondisi Baitul Maqdis tidak sedang baik-baik saja tetapi masih mampu memberikan kebaikan, banyak orang matanya terbuka bahkan memeluk Islam melihat perjuangan di sana.

Menurut para ulama, keberkahan adalah nikmat yang Allah berikan kepada sesuatu, bisa pada benda, orang, tempat, atau bahkan waktu.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Verse 32, Stating that Approaching Zina is a Bad Path

Secara detail, barakah artinya bertambah, bertumbuh, dan stabil yang bisa kita lihat dengan panca indera dan juga bisa kita rasakan.

Keberkahan yang seperti itulah yang mengikat sangat erat di Baitul Maqdis, keberkahannya bisa kita lihat dan bisa kita rasakan pula.

Salah satunya adalah Baitul Maqdis menjadi negeri para nabi, karena hampir seluruh nabi pernah singgah di Baitul Maqdis.

Keberkahan ini bukan datang dari manusia bukan pula datang dari para nabi, melainkan langsung dari Allah.

Allah jadikan tanah Baitul Maqdis berkah dan pusat keberkahan sejak dari sebelum nabi Adam Allah turunkan ke muka bumi.

Allah sudah setting Baitul Maqdis sebagai pusat dari segala pusatnya keberkahan yang ada di muka bumi.

Jika Baitul Maqdis dirusak, maka rusak pula keberkahan yang ada di muka bumi, dan itu yang dirasakan hingga hari ini.

Tugas kita hari ini adalah mengembalikan keberkahan yang telah dirusak ini dengan berkontribusi untuk pembebasan Baitul Maqis semaksimal mungkin sampai Allah meridhoi keberkahan itu kembali dan dunia bisa merasakan keberkahan yang sama.

So, terus semangat untuk belajar, bagikan, dan peduli terkait Baitul Maqdis ya! Liberation of Mind before Liberation of Land, Learn History Repeat Victory!” [] RAUDHATUL JANNAH

Editor : Juliana Setefani Usaini

Related Posts

Latest Post